US$20 Miliar Melayang, Asuransi Asia Kewalahan Bayar Klaim Akibat Cuaca Ekstrem 2024

photo author
- Senin, 19 Mei 2025 | 18:27 WIB
Foto Ilustrasi. Industri asuransi Asia mengalami disrupsi akibat kerugian ekonomi di 2024. (Pixabay/Oleg Gamulinski)
Foto Ilustrasi. Industri asuransi Asia mengalami disrupsi akibat kerugian ekonomi di 2024. (Pixabay/Oleg Gamulinski)

US$20 Miliar Melayang, Industri Asuransi Asia Guncang Akibat Keterbatasan Klaim di Tengah Cuaca Ekstrem

PURWAKARTA ONLINE - Industri asuransi di Asia tengah menghadapi tantangan besar.

Sepanjang 2024, bencana cuaca ekstrem melanda berbagai negara Asia dan menyebabkan kerugian ekonomi mencapai lebih dari US$20 miliar atau sekitar Rp328 triliun.

Namun, hanya sebagian kecil dari jumlah itu yang berhasil dibayarkan lewat klaim asuransi.

Banyak Negara Terdampak

Negara-negara di kawasan Asia, termasuk Vietnam, China Selatan, Jepang, dan Filipina, menjadi wilayah dengan dampak paling parah akibat badai dan topan besar.

Tak hanya itu, Indonesia juga ikut menanggung tekanan berat di sektor asuransi.

Menurut laporan WTW yang dikutip dari Insurance Asia, hanya US$2 hingga US$3 miliar kerugian yang diklaim melalui asuransi.

Angka ini menunjukkan adanya kesenjangan perlindungan yang besar dalam industri asuransi Asia, terutama terhadap bencana akibat cuaca ekstrem.

Baca Juga: Purwokerto Half Marathon 2025, BRI Dorong Sport Tourism dan UMKM Lokal di Jawa Tengah

2024 Yang Kelam!

Sepanjang tahun 2024, musim badai dan topan yang terjadi di wilayah Pasifik Utara telah menciptakan kerusakan besar.

Terjadi 23 badai tropis, 15 di antaranya meningkat menjadi topan, dan 9 tergolong topan berintensitas tinggi.

Salah satu kerugian terbesar terjadi akibat Topan Yagi yang menghantam Asia Tenggara.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: Dari berbagai sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X