Peternakan Domba BUM Desa Karya Hurip Dorong Ketahanan Pangan Margaluyu

photo author
- Senin, 19 Mei 2025 | 08:27 WIB
BUM Desa Karya Hurip Margaluyu kembangkan ternak domba untuk ketahanan pangan 2025. Libatkan enam peternak, sistem bagi hasil 60-40. (Dok. PURWAKARTA ONLINE/Enjang Sugianto)
BUM Desa Karya Hurip Margaluyu kembangkan ternak domba untuk ketahanan pangan 2025. Libatkan enam peternak, sistem bagi hasil 60-40. (Dok. PURWAKARTA ONLINE/Enjang Sugianto)

PURWAKARTA ONLINE – Pagi itu, Senin (19/5/2025), suasana di kandang domba Ciheulang, Desa Margaluyu, Kecamatan Kiarapedes, tampak berbeda. Enam peternak lokal sibuk memberi pakan dan memeriksa kondisi domba. Sebanyak 30 ekor domba jadi awal mula semangat baru bagi Ketahanan Pangan di desa ini. Semuanya dijalankan oleh BUM Desa Karya Hurip, melalui program penyertaan modal Dana Desa tahun anggaran 2025.

Direktur BUM Desa Karya Hurip, Hendrayana, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari Program Ketahanan Pangan yang bertujuan meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus menjaga stabilitas pangan lokal. Total anggaran yang digelontorkan sebesar Rp45 juta.

"Kami jalankan sistem paro, bagi hasil 60 persen untuk peternak, dan 40 persen untuk BUM Desa," jelas Hendrayana kepada PURWAKARTA ONLINE.

Setiap peternak bertanggung jawab atas lima ekor domba. Untuk memastikan akuntabilitas, BUM Desa bahkan melampirkan papan nama di setiap lorong kandang agar pengelolaannya transparan.

Setiap ekor domba jelas siapa peternak yang mengurus. Peternakan domba BUM Desa Karya Hurip Desa Margaluyu Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta.
Setiap ekor domba jelas siapa peternak yang mengurus. Peternakan domba BUM Desa Karya Hurip Desa Margaluyu Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta. (Dok. PURWAKARTA ONLINE/Enjang Sugianto)

Kegiatan ini mendapat perhatian dari Tim Pendamping Desa Kecamatan Kiarapedes. Koordinator Pendamping Desa, Muhamad Supenda Griana, ST, melakukan monitoring pada pagi hari yang sama. Ia menilai program ini layak diapresiasi.

"Kandang cukup bagus. Domba dikumpulkan di satu lokasi, jadi lebih mudah dikontrol," ujar Supenda.

Sementara itu, Hendrayana mengaku belum berencana menambah jumlah ternak dalam waktu dekat. Ia memilih bersikap realistis dan fokus memastikan tahap awal berjalan baik.

"Kalau sekarang bisa berhasil, ya mungkin ke depan akan dikembangkan. Yang penting semua pihak merasa untung dulu," katanya.

Lokasi kandang yang terletak di sebuah kebun manggis di Ciheulang ini dipilih karena dinilai strategis dan mudah diawasi. Selain itu, masyarakat setempat pun mendukung penuh program ini karena membuka peluang kerja dan menambah pendapatan.

Dengan mengedepankan kolaborasi dan semangat gotong royong, Desa Margaluyu menunjukkan bahwa kemandirian pangan bisa dimulai dari hal sederhana—seperti beternak domba. Program ini menjadi bukti nyata bagaimana BUM Desa, dengan dukungan Pendamping Desa dan Dana Desa, bisa jadi ujung tombak Ketahanan Pangan di tingkat desa.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X