Imbas Resesi Ekonomi? Raksasa Otomotif Volkswagen Batalkan 6 Perjanjian Tenaga Kerja

PURWAKARTA ONLINE, Jerman - Volkswagen (VW), salah satu raksasa otomotif terbesar di dunia asal Jerman, menggemparkan publik dengan keputusannya membatalkan enam perjanjian tenaga kerja.

Langkah mengejutkan ini diambil di tengah pertikaian yang kian memanas dengan serikat pekerja dan dewan kerja perusahaan.

Keputusan ini menimbulkan banyak pertanyaan di tengah tantangan ekonomi global yang sedang berlangsung.

Imbas dari Resesi Ekonomi?

Dalam pernyataan resminya pada Rabu (11/9/2024), VW menyebutkan bahwa mereka "terpaksa" membatalkan sejumlah perjanjian tenaga kerja sebagai tanggapan atas kondisi ekonomi yang semakin sulit.

Keputusan ini menandai akhir dari perjanjian perlindungan tenaga kerja yang telah diterapkan sejak 1994, termasuk perlindungan terhadap tenaga kerja Jerman, perjanjian upah untuk karyawan dengan posisi spesialis, serta perjanjian untuk pekerja sementara.

Baca Juga: Guru Gembul Bersumpah Demi Allah! Kritik Tajam Polemik Nasab Habib Ba'alawi

"Fase saat ini berkontribusi terhadap ketidakpastian. Kita bisa melawan ini jika kita menciptakan perspektif bukti masa depan untuk perusahaan kita segera," ujar Gunnar Kilian, Kepala Sumber Daya Manusia Volkswagen, menekankan pentingnya langkah ini demi masa depan perusahaan.

VW juga menyatakan bahwa mereka membatalkan kewajiban untuk menerima magang yang telah menyelesaikan pelatihan.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi pasar yang semakin tidak menentu akibat tekanan resesi ekonomi global dan tren elektrifikasi yang semakin meningkat.

Perlawanan Sengit Serikat Kerja

Keputusan drastis Volkswagen ini segera memicu reaksi keras dari serikat pekerja dan dewan kerja.

Ketua Dewan Kerja VW, Daniela Cavallo, tidak tinggal diam.

Baca Juga: Inilah Daftar Lengkap Direksi dan Komisaris Angkasa Pura Indonesia yang Terbaru! Erick Thohir Rombak Besar-besaran