Menuju Keuangan Inklusif: Pesantren, BUMN, dan Swasta Bersatu dalam Forum Kemitraan!

photo author
- Rabu, 29 November 2023 | 17:37 WIB
Forum Group Discussion Kemitraan BUMN, Swasta Nasional dan Lembaga Keuangan bersama Koperasi Pondok Pesantren mendukung keuangan inklusif (Dok. Purwakarta Online)
Forum Group Discussion Kemitraan BUMN, Swasta Nasional dan Lembaga Keuangan bersama Koperasi Pondok Pesantren mendukung keuangan inklusif (Dok. Purwakarta Online)

PurwakartaOnline.com - Pada Rabu, 29 November 2023, Pondok Pesantren Riyadhul Muta'allimin Cireok Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta menjadi saksi Forum Group Discussion yang mengangkat tema penting, "Kemitraan BUMN, Swasta Nasional, dan Lembaga Keuangan bersama Koperasi Pondok Pesantren dalam Mendukung Keuangan Inklusif."

Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Provinsi Jawa Barat, Deni Ahmad Haedari, membuka diskusi dengan mengemukakan fakta menarik. 

"Populasi Nahdliyin mencapai 56,7% dari total penduduk Indonesia," ungkapnya, memberikan gambaran signifikan tentang kontribusi Nahdliyin dalam perekonomian nasional.

Dalam suasana yang penuh semangat, Deni Ahmad Haedari menekankan, "Jika pesantren berdaya, masyarakat sekitar pun akan berdaya." 

Baca Juga: Potensi Besar Komoditas Manggis di Desa Kiarapedes: Petani Berdaya dengan Teknologi Tepat Guna

Pernyataan ini mencerminkan keyakinan bahwa pesantren memiliki peran strategis dalam menggerakkan perekonomian lokal.

Salah satu sorotan utama dalam diskusi ini adalah peran koperasi.

Deni Ahmad Haedari menekankan, "Koperasi penting, karena menjadi Soko guru ekonomi Indonesia. Bukan kapitalisme, bukan sosialisme." 

Ia menjelaskan bahwa koperasi bukan hanya lembaga sosial, melainkan lembaga ekonomi yang mampu memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan.

Baca Juga: TAPD yang Dipimpin Sekda Norman Nugraha Hilangkan Anggaran Publikasi, Pengamat: Seperti Ada Sesuatu yang Disembunyikan

Pendapatnya didukung oleh pemikiran bahwa pesantren, jika menerapkan sistem koperasi, dapat menjadi pionir yang menginspirasi masyarakat sekitar. 

"Jangan hanya berfokus pada sodakoh, tapi juga perkuat ekonomi lokal. Biar cepat jadi Muzaki, karena yang wajib itu menjadi Muzaki," tegas Deni Ahmad Haedari.

Dengan menghadirkan perspektif kemitraan antara BUMN, swasta nasional, lembaga keuangan, dan koperasi pesantren, forum ini menjadi wadah inspiratif untuk mendorong konsep keuangan inklusif. 

Diharapkan, melalui kolaborasi ini, pesantren dapat menjadi motor penggerak perekonomian yang berkelanjutan, memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, dan mendukung visi keuangan inklusif di Indonesia.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X