PURWAKARTA ONLINE – Bagi Anda yang rindu makanan tradisional khas Sunda yang kini semakin langka, Pasar Sasagaran di Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, bisa jadi jawabannya.
Pasar yang hanya buka setiap hari Minggu ini menyuguhkan suasana unik dengan lokasi di tengah perkebunan rindang Desa Dangdeur.
Sejak memasuki area, pengunjung disambut suara lesung yang ditabuh bertalu-talu, menambah nuansa khas pedesaan.
Baca Juga: Batu Bara Jadi Penopang Utama: Indonesia-Bangladesh Perkuat Kerja Sama Energi Strategis
Beragam makanan lawas tersedia, mulai dari olahan singkong seperti getuk, ketimus, gemblong, gegetas, comro, dan misro.
Tak ketinggalan jajanan tradisional lain seperti apem, dodongkal, dodol wijen, kue ali, klepon, putu mayang, surabi, hingga aneka manisan buah.
"Di sini makanan semuanya tradisional. Ada gemblong, ketimus, sampai opak dari ketan. Banyak makanan tempo dulu yang bahkan sudah jarang ditemukan. Jadi seperti bernostalgia," ungkap Yuli, salah seorang penjual.
Baca Juga: Lisa Mariana Tolak Minta Maaf, Tantang Ridwan Kamil Tes DNA Ulang di Singapura
Banyak pengunjung pun merasa terhanyut dalam kenangan masa kecil.
"Saya beli combro sama ubi. Senang sekali bisa bernostalgia waktu kecil lewat jajanan ini," kata Upi, seorang pengunjung.
Selain jadi tempat wisata kuliner, Pasar Sasagaran juga menjadi ajang melestarikan makanan khas Sunda agar tidak punah ditelan zaman.***