Batu Bara Jadi Penopang Utama: Indonesia-Bangladesh Perkuat Kerja Sama Energi Strategis

PURWAKARTA ONLINE - Batu bara kembali menegaskan perannya sebagai komoditas strategis dalam hubungan Indonesia dan Bangladesh.

Dalam The First Indonesia-Bangladesh Joint Committee Meeting on Energy yang digelar di Yogyakarta, 22 Agustus 2025, kedua negara menegaskan komitmen memperkuat kemitraan di sektor energi, dengan perdagangan batu bara sebagai pilar utama.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menyampaikan bahwa kerja sama ini krusial di tengah tantangan global.

"Indonesia dan Bangladesh tengah menghadapi tantangan ganda, yakni memastikan ketahanan energi dan pertumbuhan ekonomi dalam negeri," ujarnya.

Baca Juga: Siapa Amalia Mutya? Akun TikTok Hilang, Video Telegram Bertebaran, Netizen Auto Kepo!

Ekspor Batu Bara Capai 13,2 Juta Ton

Data perdagangan bilateral 2024 menunjukkan nilai total mencapai USD 2,94 miliar.

Dari angka itu, ekspor batu bara Indonesia mendominasi dengan nilai USD 1,05 miliar, setara 13,2 juta ton.

Selain batu bara, Indonesia juga mengekspor minyak sawit, arang besi (clinker), dan produk kimia, sementara Bangladesh memasok tekstil, produk anyaman, dan alas kaki ke pasar Indonesia.

Namun jelas, batu bara tetap menjadi nadi utama hubungan dagang kedua negara.

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menegaskan kesiapannya menyediakan pasokan batu bara yang stabil dan terjangkau untuk mendukung sektor kelistrikan Bangladesh.

Baca Juga: Amalia Mutya Viral! Sosok Misterius Pemeran Video TikTok & Telegram, Beneran Mahasiswi Cantik?

Bangladesh Ketergantungan pada Energi Fosil

Dengan permintaan listrik yang terus melonjak, Bangladesh sangat bergantung pada impor energi fosil, terutama batu bara.