Misteri Jalur Rancadarah Purwakarta: Sejarah Kelam, Mitos Mistis, dan Kisah Nyawa yang Hilang

photo author
- Senin, 29 September 2025 | 08:57 WIB
Ilustrasi Jalan berkelok Jalur Ranca Darah Purwakarta  (Meta AI)
Ilustrasi Jalan berkelok Jalur Ranca Darah Purwakarta (Meta AI)

Belanda kemudian menurunkan pasukan dari Batavia dan Cianjur untuk memadamkan pemberontakan.

Ratusan pekerja tewas, jenazah mereka dibuang ke jurang dalam yang kini dikenal warga sebagai Legok. Sejak itu, nama Ranca Darah melekat sebagai pengingat tragedi berdarah tersebut.

Baca Juga: Harga iPhone 17 Indonesia 2025: Prediksi & Fakta Terbaru

Jalur Angker yang Dihindari

Tak hanya sejarah, Ranca Darah juga kental dengan kisah mistis. Hingga era 1970-an, warga enggan melintas terutama saat malam.

Jalur ini sering disebut sebagai lokasi munculnya begal, sekaligus penampakan makhluk gaib. “Banyak pengendara yang tiba-tiba mencium bau amis di tengah jalan. Ada juga yang melihat sosok berdiri di tikungan,” ungkapnya.

Warga yang melewati jalur tersebut biasanya memberi isyarat permisi sebelum masuk kawasan ini, sebagai bentuk penghormatan pada arwah yang diyakini masih bergentayangan.

Selain kisah mistis, kawasan ini juga memiliki petilasan dan makam yang sering dikunjungi peziarah yaitu syaikh Tubagus Dako.

Baca Juga: Para Pemeran “Tukar Takdir” Ceritakan Tantangan dan Emosi di Balik Layar

Tempat yang sering dikunjungi para peziarah ini dikenal dengan sebutan gay, tempat ini juga dihuni banyak banyak monyet.

Meski tidak terkait langsung dengan tragedi Ranca Darah, makam tersebut menjadi tempat masyarakat mencari berkah dan melaksanakan hajat tertentu.

“Biasanya orang datang, berdoa, lalu menitipkan harapan agar dikabulkan,” kata seorang warga setempat.

Kini, jalur sepanjang tiga kilometer ini menjadi penghubung vital antara Purwakarta dan Subang. Meski sudah ramai dilintasi kendaraan, aura mistis tetap terasa.

Baca Juga: Film Tukar Takdir Angkat Kisah Trauma dan Harapan, Tayang 2 Oktober 2025

Ranca Darah bukan sekadar jalan biasa, melainkan potongan sejarah kelam yang berpadu dengan mitos lokal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Sumber: TRANS7 OFFICIAL

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X