Jalur Via Ferrata Gunung Parang! Sensasi Panjat Tebing Aman dan Seru di Purwakarta

PURWAKARTA ONLINE - Purwakarta tak hanya dikenal dengan wisata kulinernya, tapi juga menjadi surganya pecinta alam.

Salah satu destinasi yang wajib dikunjungi adalah Gunung Parang, khususnya jalur via ferrata yang jadi primadona baru bagi pendaki pemula hingga profesional.

Apa Itu Jalur Via Ferrata?

Via ferrata berasal dari bahasa Italia yang berarti "jalan besi".

Jalur ini dirancang untuk memudahkan pendaki melintasi dinding tebing dengan aman menggunakan tangga besi, kabel baja, dan pengaman khusus.

Di Gunung Parang, jalur via ferrata menjadi daya tarik utama karena memungkinkan siapa saja, bahkan pemula, untuk merasakan sensasi panjat tebing tanpa harus punya pengalaman teknis yang tinggi.

Baca Juga: Ujung Aspal Purwakarta – Wisata Alam Hits dengan Hutan Pinus, Goa, dan Air Terjun

Tingkatan Jalur Via Ferrata Gunung Parang

Gunung Parang menawarkan beberapa pilihan jalur via ferrata dengan tingkat ketinggian yang berbeda:

• 100 meter: Cocok untuk pemula dan anak-anak.
• 250 meter & 300 meter: Untuk pengunjung yang ingin tantangan lebih.
• 900 meter: Jalur tertinggi dan menantang, cocok untuk yang berjiwa petualang.

Dengan pilihan yang beragam ini, pendaki bisa menyesuaikan jalur sesuai kemampuan dan keberanian masing-masing.

Keamanan Jalur yang Terjamin

Seluruh jalur via ferrata di Gunung Parang telah dilengkapi dengan sistem keamanan standar internasional.

Pendaki diwajibkan menggunakan helm, harness, dan peralatan panjat lainnya yang sudah disediakan oleh pengelola.

Setiap jalur juga didampingi oleh pemandu profesional yang siap membantu dan memastikan pendaki tetap aman selama menjajal rute.

Baca Juga: Menikmati Keindahan Alam Parang Gombong di Purwakarta, Destinasi Wisata yang Bikin Candu

Pemandangan Spektakuler Sepanjang Jalur

Satu hal yang membuat pengalaman via ferrata makin istimewa adalah panorama alam yang bisa dinikmati sepanjang pendakian.

Dari ketinggian, terlihat hamparan hutan, sawah, waduk Jatiluhur, dan kota Purwakarta yang tampak mungil dari kejauhan.