Mengapa Disebut Tigaraksa? Kisah Tiga Tumenggung dan Sejarah Tangerang

Mengapa Disebut Tigaraksa? Kisah Tiga Tumenggung dan Jejak Sejarah di Tangerang

PURWAKARTA ONLINE, Tangerang - Kabupaten Tangerang menyimpan banyak cerita sejarah yang menarik, salah satunya adalah asal-usul nama Tigaraksa.

Nama ini ternyata memiliki makna mendalam, terkait dengan tiga pemimpin legendaris yang membangun pertahanan melawan penjajah.

Lalu, mengapa disebut Tigaraksa? Mari telusuri jejaknya.

Tigaraksa, Tiga Pilar Kepemimpinan dari Banten

Menurut legenda, nama Tigaraksa berasal dari bahasa Sunda yang berarti "Tiang Tiga" atau "Tilu Tanglu", merujuk pada tiga tokoh penting, yaitu Tumenggung Aria Yudhanegara, Aria Wangsakara, dan Aria Jaya Santika.

Ketiganya diutus oleh Kesultanan Banten pada abad ke-16 untuk membangun pertahanan di perbatasan Batavia (sekarang Jakarta) melawan agresi Belanda.

Mereka mendirikan basis pemerintahan dan militer di wilayah yang kini dikenal sebagai Kecamatan Tigaraksa.

Nama ini menjadi simbol penghormatan atas kepemimpinan trio Tumenggung tersebut.

Tugu Tangerang, Prasasti yang Menjadi "Tanda"

Selain kisah tiga Tumenggung, sejarah Tangerang juga terukir dalam sebuah tugu prasasti yang dibangun oleh Pangeran Soegri, putra Sultan Ageng Tirtayasa.

Tugu ini terletak di tepi Barat Sungai Cisadane (sekarang Kampung Gerendeng) dan bertuliskan aksara Arab-Jawa kuno.

Isi prasasti tersebut kurang lebih, "Dengan nama Allah Yang Maha Kuasa... kita memancangkan tugu untuk mempertahankan batas Timur Cipamungas (Cisadane) dan Barat Cidurian..."

Kata "Tangeran" dalam prasasti itu berarti "tanda" dalam bahasa Sunda, yang lama-kelamaan berubah menjadi Tangerang.