Jumatan Dijagai Umat Hindu, Toleransi Tingkat Tinggi di Bali!

photo author
- Senin, 29 Juli 2024 | 11:50 WIB
Masjid Darussalam Denpasar, Bali. Jum'at (26/7/2024), Umat Hindu ikut mengamankan ibadah jumatan umat Islam (Enjang Sugianto/Purwakarta Online )
Masjid Darussalam Denpasar, Bali. Jum'at (26/7/2024), Umat Hindu ikut mengamankan ibadah jumatan umat Islam (Enjang Sugianto/Purwakarta Online )

PURWAKARTA ONLINE - Bom Bali yang mengguncang dua kali, telah membawa perubahan besar bagi pulau yang sebelumnya dikenal dengan keindahannya.

Ekstrimis yang mengatasnamakan Islam menjadi pelaku tragedi kemanusiaan ini, mengguncang ketenangan warga Bali yang hidup nyaman.

Salah satu dampak signifikan yang dirasakan adalah pada sektor pariwisata dan ekonomi.

"Wajah Bali yang indah bagi wisatawan dunia, berubah menjadi pulau horor," kata I Wayan Surata, seorang pemandu wisata kepada Purwakarta Online, Jumat (26/7/2024).

Angka bunuh diri yang meningkat menjadi 300 jiwa per bulan mencerminkan betapa dalam dampak psikologis tragedi ini.

Baca Juga: TREASURE Gelar Fanmeeting Kedua di Jepang, Sukses dengan Toko Pop-Up dan Ribuan Penggemar

Namun, di balik semua kesulitan ini, toleransi dan kerukunan umat beragama di Bali justru semakin kuat.

Berbagai aktivitas keagamaan menunjukkan bahwa warga Bali, baik Hindu maupun Muslim, saling menjaga dan menghormati.

Contohnya adalah saat Hari Raya yang bersamaan dengan Nyepi, dimana takbiran dilakukan tanpa pengeras suara untuk menghormati keheningan Nyepi.

Pengalaman luar biasa ini juga dirasakan oleh Wakil Bendahara MWCNU Plered Purwakarta, Abdul Muis, ketika singgah untuk shalat Jumat di Masjid Darussalam, Denpasar, pada 26 Juli 2024.

Baca Juga: Group TREASURE Meriahkan Jepang dengan Tur Fanmeeting Kedua dan Sukses Besar di Toko Popup

Muis dan rombongannya yang hendak menuju Pantai Pandawa dari Tanah Lot, Tabanan, tiba di Denpasar sekitar pukul 11.20 WITA.

Meski awalnya tergopoh-gopoh turun dari bus karena takut ketinggalan shalat, mereka disambut dengan hangat oleh petugas masjid yang berlogo Nahdlatul Ulama (NU).

Waktu Dzuhur di Denpasar memang berbeda dengan di Purwakarta, pukul 12.26 WITA. Abdul Muis mengungkapkan kekagumannya atas kerukunan umat beragama di Bali.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X