Sejarah berdirinya PSHT, perguruan silat yang melegenda!

photo author
- Selasa, 9 Agustus 2022 | 16:54 WIB
PSHT Perguruan Silat Indonesia yang mendunia. (PURWAKARTA ONLINE )
PSHT Perguruan Silat Indonesia yang mendunia. (PURWAKARTA ONLINE )

PURWAKARTA ONLINE | MADIUN -
Pada tahun 1903, Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo (EBI: Ki Ageng Surodiwiryo) meletakkan dasar gaya pencak silat Setia Hati di Kampung Tambak Gringsing, Surabaya (kawasan dekat Tanjung Perak).

Sebelumnya, gaya silat ini ia namai Djojo Gendilo Tjipto Muljo (EBI: Joyo Gendilo Cipto Mulyo) dengan sistem persaudaraan yang dinamai Sedulur Tunggal Ketjer.

Pada tahun 1917, ia pindah ke Madiun dan mendirikan Persaudaraan Setia Hati di Winongo, Madiun.

Baca Juga: Inilah Link Nonton Film 365 Days 2 This Day Full Movie Sub Indo, selain di Bioskopkeren, IndoXXI dan LK21

Pada tahun 1922, Ki Hadjar Hardjo Oetomo (EBI: Ki Hajar Harjo Utomo) salah satu pengikut aliran pencak silat Setia Hati yang berasal dari Pilangbango, meminta izin kepada Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo untuk mendirikan pusat pendidikan pencak silat dengan aliran Setia Hati.

Niat ini dilatarbelakangi keadaan saat itu di mana ilmu pencak silat hanya diajarkan kepada mereka yang memiliki status bangsawan seperti bupati, wedana atau masyarkat bangsawan yang memiliki gelar raden, sehingga Ki Hardjo Oetomo berniat agar ilmu pencak silat ini bisa dipelajari oleh rakyat jelata dan pejuang perintis kemerdekaan.

Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo setuju atas ide ini asalkan pusat pendidikan nanti harus memiliki nama yang berbeda.

Baca Juga: Musisi Remaja Tanah Air mencoba bangkit, Duo DeVFias Rilis Single Perdana!

Akhirnya didirikanlah SH PSC (Persaudaraan Setia Hati "Pemuda Sport Club"). Pengikut Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo yang lain yang telah terhasut beberapa pihak mengganggap pembukaan SH PSC sebagai sebuah pengkhianatan sehingga SH PSC dianggap "SH murtad".

Kelak, pihak-pihak yang mendukung pemurnian aliran Setia Hati dan mengklaim sebagai penerus sah ajaran Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo ini tergabung dalam SH Panti.

Selain itu, adanya tempat latihan ini dianggap oleh Pemerintah Kolonial Belanda sebagai sarana untuk melawan pemerintah kolonial sehingga Ki Hardjo Oetomo ditangkap dan menjalani hukuman pembuangan Belanda di Jember, Cipinang, dan Padangpanjang.

Baca Juga: 5 Syarat menjadi Justice Collaborator begini penjelasannya!

Sistem yang dianut SH PSC ini adalah sistem paguron (perguruan) di mana guru ditempatkan pada tingkat tertinggi sebagai patron perguruan. Sistem pendidikan inilah yang menjadi cikal bakal Persaudaraan Setia Hati Terate.

Pada tahun 1942, salah seorang murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang bernama Soeratno Sorengpati mengganti nama SH PSC menjadi Setia Hati Terate.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: Wikipedia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X