PURWAKARTA ONLINE - Kerajaan Sunda atau Pajajaran tercatat sebagai salah satu kerajaan yang pernah berdiri di Pulau Jawa. Kerajaan ini diperkirakan didirikan pada tahun 923 M oleh Sri Jabhupati dan berkembang hingga di era Sri Baduga Maharaja atau Abad 14 hingga 15, mencapai puncak kejayaan.
Wilayah kekuasaan Prabu Siliwangi, raja terakhir dari Kerajaan Sunda, mencakup wilayah Kanekes atau Badui sampai ke Jawa Tengah. Meskipun terdapat beberapa versi, namun luas wilayah kekuasaan Prabu Siliwangi ini, disebutkan hampir setengah dari Pulau Jawa.
Dalam Naskah Sunda Kuno disebutkan bahwa penanda wilayah kekuasaan Prabu Siliwangi dilambangkan dengan Mandala. Mandala adalah tempat suci yang jumlahnya 73. Mandala berupa batu utama sebagai benda untuk mengarahkan pikiran lebih fokus.
Diantaranya adalah Mandala Puwalingga yang ditemukan di Purbalingga, Mandala Puakarta yang ditemukan di Purwokerto, dan artefak candi kuno di Bumi Ayu Brebes dan lain sebagainya.
Situs di wilayah Bumi Ayu disebutkan merupakan peninggalan Kerajaan Galuh pada Abad ke-9. Sehingga dapat disimpulkan bahwa wilayah kekuasaan Prabu Siliwangi tidak mencakup wilayah tersebut.
Wilayah kekuasaan Prabu Siliwangi juga tidak mencakup wilayah yang lebih ke utara lagi, mengingat berbatasan dengan Kerajaan Kalingga dan di selatan ada Kerajaan Mataram.
Meskipun mayoritas penduduk Kerajaan Sunda menganut Agama Hindu, namun kerajaan ini sangat toleran terhadap agama-agama baru yang masuk, termasuk Agama Islam dan Buddha. Interaksi Kerajaan Sunda dengan dunia internasional juga sudah terjadi, baik lewat jalur perdagangan maupun pertahanan keamanan, khususnya dengan Portugis.
Salah satu agenda paling bersejarah dalam kepemimpinan Prabu Siliwangi adalah menyatukan wilayah kekuasaan Kerajaan Sunda dan Galuh. Kemudian memindahkan ibu kota kerajaan dari wilayah Kawali atau Ciamis ke Pakuan Pajajaran.
Pemindahan ini, juga dibarengi dengan beragam pembangunan infrastruktur. Misalnya pengerasan jalan yang menghubungkan Kawali dengan Pakuan Pajajaran, pembangunan bendungan untuk mengatasi masalah sumber air bersih dan penanganan banjir, serta parit-parit di sekeliling ibu kota kerajaan yang berfungsi sebagai pertahanan sekaligus irigasi dan drainase.
Dari sejarah Kerajaan Sunda dan Wilayah Kekuasaan Prabu Siliwangi, dapat disimpulkan bahwa kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan yang memiliki wilayah kekuasaan cukup luas.***