PURWAKARTA ONLINE - Musim hujan adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang karena cuacanya yang sejuk dan segar.
Namun, musim hujan juga membawa risiko terjadinya berbagai penyakit yang berkaitan dengan kelembaban udara yang tinggi dan pertumbuhan jamur yang lebih cepat.
Oleh karena itu, tidak heran jika banyak penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi penyakit yang muncul di musim hujan dan upaya pencegahannya.
Baca Juga: 10 Kasus Mafia Sepak Bola yang Menghebohkan di Dunia: Dari Italia hingga Brazil!
Salah satu hasil penelitian yang menarik adalah adanya peningkatan jumlah kasus infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) selama musim penghujan.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh virus atau bakteri, dan gejalanya meliputi hidung tersumbat, batuk, sakit tenggorokan, dan demam.
Hal ini dikarenakan kelembaban yang tinggi memudahkan virus dan bakteri untuk berkembang biak di udara dan mudah menyebar ke orang lain.
Oleh karena itu, selama musim penghujan dianjurkan untuk lebih memperhatikan kebersihan diri, termasuk mencuci tangan secara teratur dan menghindari kerumunan orang.
Selain itu, musim penghujan juga meningkatkan risiko terjadinya infeksi kulit, terutama pada daerah yang lembab seperti area lipatan kulit atau celah jari kaki.
Jamur dapat berkembang biak di area tersebut dan menyebabkan infeksi kulit yang disebut tinea pedis atau kadas.
Gejalanya meliputi gatal, kemerahan, dan pecah-pecah.
Untuk mencegah infeksi kulit selama musim penghujan, disarankan untuk menjaga kebersihan kulit, mengeringkan tubuh dengan baik setelah mandi, dan menghindari pemakaian sepatu yang terlalu ketat atau tertutup rapat.