PURWAKARTA ONLINE – Sertifikat Bebas Frambusia yang diterima Purwakarta dari Menteri Kesehatan RI menjadi bukti keberhasilan daerah ini dalam mengeliminasi penyakit menular berbahaya.
Lalu, apa sebenarnya frambusia itu?
Frambusia, atau dikenal juga sebagai frambesia tropica dan patek, adalah infeksi kulit kronis akibat bakteri Treponema pallidum pertenue.
Penyakit ini menular melalui kontak langsung dengan penderita, terutama lewat luka atau ruam di kulit.
Baca Juga: Gempa Beruntun Guncang Jawa Barat, Warga Purwakarta Ramai Bahas Lini di Media Sosial
Gejala frambusia berkembang dalam beberapa tahap:
- Tahap primer: muncul ruam kulit mirip stroberi (mother yaw) disertai demam dan nyeri sendi.
- Tahap laten: bakteri tetap ada meski tanpa gejala, bisa menular pada tahap awal.
- Tahap sekunder: ruam menyebar ke tubuh, termasuk telapak kaki, membuat penderita sulit berjalan.
- Tahap tersier: jarang terjadi, namun bisa merusak kulit, tulang, sendi, bahkan wajah.
Baca Juga: Genye, Kesenian Purwakarta yang Unik dengan Lawakan, Pantun, dan Nyanyian
Frambusia banyak ditemukan di daerah tropis dengan sanitasi buruk, terutama pada anak usia 6–10 tahun.
Jika tidak ditangani, penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi serius.
Dengan keberhasilan eliminasi frambusia, Purwakarta kini melangkah lebih jauh menjaga kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Sri Mulyani Bantah Sebut Guru Beban Negara, Tegaskan Video yang Beredar adalah Deepfake
Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Elitasari Kusuma Wardani, menegaskan pihaknya menargetkan eliminasi penyakit lain seperti kusta dan filariasis pada tahun mendatang.***