ragam

Tahi Lalat: Jenis, Penyebab, dan Risiko Kanker Kulit yang Perlu Diketahui

Kamis, 30 Januari 2025 | 14:00 WIB
Cindy Crawford. Tahi lalat adalah bintik kecil di kulit yang umumnya tidak berbahaya. Namun, dalam beberapa kasus, tahi lalat bisa berkembang menjadi kanker kulit. (Istimewa)

PURWAKARTA ONLINE - Tahi lalat adalah bintik kecil berwarna cokelat atau kehitaman yang muncul di kulit akibat berkumpulnya melanosit, sel penghasil pigmen kulit.

Tahi lalat dapat berbentuk bulat, oval, menonjol, atau datar, serta memiliki tekstur halus atau kasar.

Beberapa bahkan ditumbuhi rambut.

Sebagian besar tahi lalat muncul sejak lahir atau tumbuh dalam 25 tahun pertama kehidupan.

Normalnya, seseorang memiliki sekitar 10–40 tahi lalat di tubuhnya.

Baca Juga: Polres Purwakarta Pastikan Imlek 2025 Berjalan Aman, 30 Personel Dikerahkan

Penyebab Tahi Lalat

Tahi lalat muncul karena melanosit berkumpul di satu area kulit.

Beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan tahi lalat antara lain:

- Genetik: Sifat tahi lalat bisa diwariskan dalam keluarga.

- Paparan sinar matahari: Radiasi UV dapat memicu pertumbuhan tahi lalat baru.

- Perubahan hormon: Tahi lalat bisa muncul lebih banyak selama masa pubertas atau kehamilan.

Baca Juga: Pantun Ubur-Ubur Ikan Lele, Gombalan Ringan yang Bisa Kamu Gunakan di TikTok

Apakah Tahi Lalat Berbahaya?

Halaman:

Tags

Terkini