Sikap Toleransi dan Keberagaman di Kerajaan Pajajaran: Kehidupan Agama yang Beragam pada Masa Lalu!

PURWAKARTA ONLINE - Kerajaan Pajajaran, yang berdiri pada abad ke-14 hingga awal abad ke-16, memiliki kehidupan agama yang sangat beragam.

Agama utama yang dianut pada masa itu adalah Hindu Saiwa, dengan Raja sebagai penganut utama.

Namun, terdapat juga agama Hindu Waismawa dan Budha yang turut dianut oleh masyarakatnya.

Dalam kepercayaan Hindu Saiwa yang dianut oleh Raja dan penganut utama, Dewa Siwa dipercaya sebagai Tuhan yang paling tinggi.

Rekam jejak aktivitas keagamaan terkait dapat ditemukan dalam prasasti peninggalan Kerajaan Pajajaran, seperti Kawali dan Sahyang Tapak.

Namun, meskipun agama Hindu Saiwa menjadi agama utama pada masa itu, Raja tetap memberikan ruang bagi masyarakatnya yang menganut kepercayaan yang berbeda untuk menjalankan kehidupan dan kepercayaannya.

Baca Juga: Kerajaan Pajajaran: Asal Usul dan Sejarah Singkat di Wilayah Jawa Barat pada Masa Hindu-Budha!

Hal ini menunjukkan sikap toleransi yang tinggi dalam penerapan agama di Kerajaan Pajajaran.

Agama Hindu Waismawa dan Budha, meskipun tidak menjadi agama utama, tetap diakui dan dihormati oleh masyarakatnya.

Hal ini terlihat dari adanya peninggalan-peninggalan sejarah seperti candi-candi Hindu Waismawa dan Budha yang masih ada hingga saat ini.

Sikap toleransi terhadap perbedaan agama juga tercermin dalam kegiatan sosial masyarakat pada masa itu.

Misalnya, pada upacara adat pernikahan, selain dihadiri oleh para penganut agama Hindu Saiwa, juga dihadiri oleh masyarakat yang menganut agama lain seperti Budha dan Islam.

Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Kerajaan Pajajaran juga menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman dan saling menghormati.

Baca Juga: Profil Syakirah TikToker Super Cantik yang Viral di Twitter, Namun Tersebar Video Aib? Simak Faktanya!