Menggali Lebih Dalam: Cacar Monyet dan Kelompok Rentan di Indonesia

photo author
- Rabu, 6 Desember 2023 | 18:10 WIB
Ilustrasi Dinas Kesehatan Kota Bogor telah menemukan 2 kasus cacar monyet (monkeypox) di Kota Bogor.
Ilustrasi Dinas Kesehatan Kota Bogor telah menemukan 2 kasus cacar monyet (monkeypox) di Kota Bogor.

-

PurwakartaOnline.com – Virus Monkeypox, atau lebih dikenal sebagai cacar monyet, kembali menjadi sorotan di Indonesia setelah menyerang sejumlah individu, terutama yang memiliki HIV.

Kasus pertama muncul pada tanggal 12 Oktober lalu di Jakarta, ketika seorang pasien dengan HIV menjalani pemeriksaan rutin di puskesmas setempat.

Dalam wawancara dengan Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kemenkes, Achmad Farchanny Tri Adryanto, diketahui bahwa setidaknya ada 59 kasus positif monkeypox hingga 30 November 2023.

Dari jumlah tersebut, 21 orang merupakan orang dengan HIV (ODHIV), 17 orang menderita sifilis atau perpaduan dengan HIV, dan beberapa kasus lainnya memiliki penyakit tambahan seperti TBC dan virus herpes simpleks.

Namun demikian, Farchanny menegaskan bahwa monkeypox bukanlah penyakit yang mematikan.

Dalam kondisi daya tahan tubuh normal, penyakit ini dapat sembuh sendiri dalam waktu dua minggu.

Baca Juga: Jejak Nama-nama Anak Prabu Siliwangi: Keturunan Agung Penguasa Kerajaan Pajajaran

Meskipun demikian, risiko meningkat bagi penderita ODHIV dengan daya tahan tubuh yang lemah.

Penyebaran virus ini terjadi melalui kontak seksual, dan setelah satu kasus positif ditemukan, dilakukan penyelidikan epidemiologi atau contact tracing.

Menurut Farchanny, mayoritas kasus positif berasal dari kelompok dengan perilaku seksual berisiko, seperti berganti-ganti pasangan.

Penularan juga lebih tinggi pada mereka yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah, khususnya ODHIV.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan bahwa jenis monkeypox yang beredar di Indonesia memiliki riwayat DNA dari varian yang berkembang di Afrika Barat.

Varian ini diklaim lebih ringan dibandingkan dengan yang berasal dari Afrika Tengah.

Baca Juga: Link Nonton Film Kingdom of Heaven Sub Indo: Pengalaman Epik Perang Salib yang Tak Terlupakan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Febri Nugrahadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X