Diler Mulai Ketar-ketir Jualan Motor Listrik, Ada Apa?

PURWAKARTA ONLINE - Penjualan motor listrik di awal tahun 2024 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Salah satu faktor utama yang menjadi penyebabnya adalah hilangnya subsidi Rp 7 juta dari pemerintah.

Keputusan ini berdampak langsung pada daya beli masyarakat yang sebelumnya berharap bisa mendapatkan motor listrik dengan harga lebih terjangkau.

Mengapa Subsidi Motor Listrik Sangat Penting?

Subsidi motor listrik sebesar Rp 7 juta telah menjadi salah satu daya tarik utama bagi konsumen yang ingin beralih ke kendaraan ramah lingkungan ini.

Sebagai contoh, harga motor listrik Volta 401 tanpa subsidi mencapai Rp 17 juta, sementara dengan subsidi, harga motor tersebut bisa turun hingga Rp 10 juta.

Subsidi ini tentu sangat membantu masyarakat yang ingin memiliki motor listrik tanpa harus mengeluarkan dana yang besar.

Baca Juga: Hasto Kristiyanto Serahkan Bukti Skandal Besar pada Pemeriksaan KPK: Apa yang Terjadi?

Namun, sejak awal tahun 2024, pemerintah belum mengumumkan adanya kelanjutan program subsidi tersebut.

Akibatnya, banyak konsumen yang memilih untuk menunda pembelian motor listrik karena merasa harga tanpa subsidi terlalu tinggi. Hal ini membuat para diler motor listrik menjadi was-was dan tidak berani untuk menyetok banyak unit motor listrik.

Dampak Hilangnya Subsidi terhadap Penjualan Motor Listrik

Berdasarkan pantauan di beberapa diler motor listrik di Jakarta Selatan pada tanggal 13 Januari 2024, terlihat bahwa jumlah pengunjung yang datang sangat minim.

Salah satu tenaga penjual menyebutkan bahwa mereka merasa ragu untuk menyetok banyak motor listrik karena ketidakpastian terkait keberadaan subsidi.

"Market yang sudah terbentuk ini sudah menganggap ada subsidi, makanya ketika subsidi nggak ada, harga motor listrik terasa tinggi," ungkapnya.

Beberapa brand motor listrik mencoba mengatasi hal ini dengan menawarkan promo menarik, seperti memberikan baterai tambahan senilai Rp 6,5 juta atau cashback sebesar Rp 500 ribu.