PURWAKARTA ONLINE - Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, mengungkapkan kekecewaannya atas sanksi mendadak yang diberikan kepada Beckham Putra.
Gelandang muda itu dilarang bermain dalam tiga pertandingan, termasuk saat melawan Madura United.
Keputusan ini dianggap merugikan tim.
Persib sudah mempersiapkan strategi dengan Beckham, namun tiba-tiba mendapat kabar buruk sehari sebelum laga.
“Kami telah berlatih dengan Beckham. Tapi, malam sebelum pertandingan, kami menerima surat bahwa dia tidak bisa bermain. Ini tidak profesional,” ujar Hodak.
Baca Juga: Wajib Tahu! Begini Cara Cek Pajak Kendaraan Online di Purwakarta, Cuma 5 Menit!
Selebrasi Kedinginan Berujung Sanksi
Beckham dijatuhi hukuman akibat selebrasi "kedinginan" saat menghadapi Persija Jakarta pada 16 Februari 2025.
Selebrasi itu memicu reaksi dari suporter lawan yang melempar botol ke lapangan.
Komite Disiplin (Komdis) PSSI menilai selebrasi tersebut tidak pantas dan menjatuhkan sanksi larangan bermain tiga pertandingan serta denda Rp75 juta.
Baca Juga: Rayakan HUT ke-68 BCA dengan Promo Makan Seru!
Hodak Bandingkan dengan Eropa
Hodak mempertanyakan keputusan Komdis PSSI.
Ia menilai selebrasi Beckham bukan tindakan provokatif dan membandingkannya dengan sepak bola Eropa.
“Di Eropa, selebrasi seperti ini biasa. Tapi di sini, malah berujung sanksi,” kata Hodak.
Baca Juga: Link Video Bu Guru Salsa Viral, Benarkah Asli?
Keputusan PSSI Dinilai Tidak Konsisten
Ini bukan pertama kalinya Persib terkena keputusan mendadak.
Musim lalu, hukuman Alberto Rodriguez tiba-tiba dialihkan ke Nick Kuipers sebelum laga melawan PSIS Semarang.
Hodak berharap PSSI lebih transparan dan profesional dalam mengambil keputusan.