PURWAKARTA ONLINE – Langkah tegas PPATK membekukan rekening dormant terbukti efektif.
Salah satu dampak paling nyata adalah menurunnya transaksi judi online (judol) di Indonesia.
Koordinator Kelompok Substansi PPATK, M. Natsir Kongah, menyebutkan bahwa setelah pembekuan dilakukan, deposit transaksi judi online turun drastis.
“Awalnya, nilainya mencapai lebih dari Rp5 triliun. Kini hanya sekitar Rp1 triliun. Penurunan sebesar 70 persen ini berkat pembekuan rekening dormant,” jelas Natsir.
Baca Juga: Ruben Onsu Ngamuk! TikToker Penyebar Fitnah Anak Sarwendah Kini Diburu Habis-Habisan
Ia menambahkan, banyak rekening dormant tidak diketahui pemiliknya karena tidak pernah diperbarui atau dilakukan pengkinian data.
Rekening-rekening inilah yang kemudian dijadikan celah oleh pelaku kejahatan digital.
Untuk itu, PPATK mengimbau agar masyarakat segera memverifikasi ulang data rekening, khususnya jika menerima notifikasi dormant dari bank.
Langkah ini bukan hanya untuk kepentingan bank, tapi juga demi menjaga keamanan nasabah.
Baca Juga: Oky Pratama Sebut soal Uang dengan Reza Gladys, Nama Shandy Purnamasari Terseret Persidangan
Apalagi, rekening dormant sering dimanfaatkan sebagai “kendaraan” untuk mencuci uang hasil kejahatan seperti korupsi, narkoba, dan peretasan.
PPATK juga meminta seluruh perbankan untuk memperbaiki sistem pengelolaan rekening dengan menguatkan penerapan Know Your Customer (KYC) dan Customer Due Diligence (CDD).
“Jangan biarkan rekening Anda menjadi target kejahatan. Mari jaga bersama keamanannya,” tutup Natsir.***