BRI Peduli Tingkatkan Literasi Anak Negeri di NTB Lewat Program CSR Berbasis Pendidikan

PURWAKARTA ONLINE - BRI (BBRI) melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR) “BRI Peduli” kembali menegaskan komitmennya mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya pendidikan berkualitas, lewat inisiatif Program Literasi Anak Negeri.

Kali ini, program dilaksanakan di SD Negeri 1 Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan fokus pada pelatihan guru, kelas tambahan interaktif, dan modul pembelajaran khusus untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa.

Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menjelaskan bahwa program ini bertujuan meningkatkan kemampuan membaca, kemandirian belajar, rasa percaya diri, dan rasa ingin tahu siswa, sekaligus membangun ekosistem literasi yang berkelanjutan.

Baca Juga: BRI Genjot Kredit Korporasi Rp278,78 Triliun, Kinerja Keuangan BBRI Kian Moncer di 2025

Langkah ini menjadi penting mengingat data BPS 2022 mencatat 7,6 juta penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas masih buta huruf, sementara NTB berada pada posisi ketiga terendah tingkat literasi di Indonesia, dengan 1 dari 9 penduduk mengalami buta huruf.

Selain memperkuat kapasitas guru, BRI Peduli juga membenahi infrastruktur sekolah seperti perbaikan perpustakaan dan penambahan koleksi buku sains populer.

Program ini turut menghadirkan permainan kreatif berbasis tantangan literasi yang menyesuaikan tingkat kemampuan siswa.

Kepala Sekolah SDN 1 Malaka, Laili Muniroh, mengapresiasi langkah BRI Peduli yang telah membantu sekolah dengan sumber bacaan berkualitas.

Baca Juga: BRI Buka Lowongan Kerja BFLP 2025: Peluang Emas Jadi Pemimpin Masa Depan

Menurutnya, program ini tidak hanya meningkatkan kemampuan membaca, tetapi juga membiasakan siswa berpikir analitis dan kreatif, membuka wawasan, serta meningkatkan rasa percaya diri untuk bersaing setara dengan anak-anak di daerah lain.

BRI berharap inisiatif Program Literasi Anak Negeri dapat menjadi model yang direplikasi di wilayah lain, membuka peluang lebih banyak anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan berkualitas, dan menciptakan masa depan yang lebih baik.***