Michael Edy Hariyanto Maju Sebagai Wakil Bupati Banyuwangi: Perintah Langsung dari SBY dan AHY!

Purwakarta Online, Banyuwangi, 15 Juli 2024 - Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, akhirnya mengungkap alasan mengapa ia lebih memilih maju sebagai bakal calon wakil bupati dalam Pilkada Serentak 2024 mendatang.

Keputusan ini, menurutnya, merupakan hasil dari mandat yang diberikan oleh dua tokoh penting dalam Partai Demokrat, yaitu Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Dua perintah itu turun bersamaan dan isinya sama agar saya maju sebagai Calon Wakil Bupati Banyuwangi," ujar Michael dalam wawancara dengan CEO Promedia Teknologi Indonesia, Agus Sulistriyono, yang didampingi oleh GM Marketing Bimo Aditya dan tim dari AdaTah.com di Banyuwangi.

Perintah dari SBY dan AHY yang meminta Michael untuk mendampingi pasangan petahana, Ipuk Fiestiandani, sebagai wakil bupati, sempat mengejutkannya.

Baca Juga: Bunda Indah Amperawati Siap Maju Pilkada 2024: Janji Kepemimpinan Manusiawi dan UMKM Pertanian untuk Lumajang!

"Michael maju sebagai wakil bupati ya, berpasangan dengan Bu Ipuk," tuturnya.

Dalam perkembangannya, rekomendasi dari partai-partai besar belum sepenuhnya jelas.

Partai NasDem sudah menerbitkan rekomendasi kepada Ipuk Fiestiandani sebagai bakal calon bupati.

Namun, belum ada kepastian dari partai-partai besar lainnya mengenai siapa yang akan mendapat rekomendasi untuk calon bupati Banyuwangi pada Pilkada Serentak 2024.

Baca Juga: Bupati Ponorogo Gandeng Promedia, Pelatihan Jurnalisme Berkualitas untuk Media Lokal di Era Digital

"Kabar yang kami terima calon Bu Ipuk itu tidak berasal dari kalangan partai, termasuk saya. Calonnya dari kalangan birokrat. Kalau dari partai katanya semua partai minta jatah wakil," jelas Michael.

Michael juga menambahkan bahwa komunikasi lintas partai sudah dijalankan, dan Partai Gerindra diprediksi akan memberikan rekomendasinya kepada Ipuk Fiestiandani.

"Secara fisik belum ada, Gerindra belum menerbitkan. Katanya Selasa 16 Juli 2024 besok, tapi kabarnya mundur lagi. Beberapa partai besar lain juga diisukan menjatuhkan rekom ke sana padahal belum pasti," tambahnya.

Menurut Michael, hal ini merupakan strategi petahana untuk mengunci calon lain agar tidak mendapatkan rekomendasi dari partai.