Prabowo Subianto: Mengelola Kekayaan Indonesia untuk Keberlanjutan dan Kemandirian

photo author
- Sabtu, 20 Januari 2024 | 08:56 WIB
Capres Prabowo Subianto saat berkunjung ke PGI.  (Dok Tim Prabowo)
Capres Prabowo Subianto saat berkunjung ke PGI. (Dok Tim Prabowo)

PurwakartaOnline.com - Jakarta, 19 Januari 2024. Calon Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto, menekankan pentingnya Indonesia menjadi negara yang mandiri dan cerdas dalam mengelola kekayaan alamnya.

Dalam pertemuan dengan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) di Graha Oikumene, Jakarta, Prabowo memberikan peringatan bahwa bangsa lain tidak selalu memiliki niat baik terhadap Indonesia.

"Saya selalu ingatkan hati-hati karena persaingan antara bangsa kejam. Jangan mengira bangsa lain sayang dengan kita. There are no permanent friend and no permanent enemy, only permanent interest," ucap Prabowo.

Prabowo menjelaskan konsep "permanent interest" sebagai keinginan suatu negara untuk selalu memenuhi kebutuhan bangsanya sendiri.

Baca Juga: Amalan dan keistimewaan bulan rajab : Simak ini!

Dalam konteks ini, Indonesia harus bijaksana dalam menjaga kekayaan alamnya yang menjadi incaran bangsa lain selama berabad-abad.

"Kepentingan abadi adalah ingin hidup cukup oleh semua bangsa, semua kelompok etnis, semua negara, semua kelompok manusia," tegasnya.

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung pangan dunia dan menciptakan swasembada energi melalui pemanfaatan green energy.

Prabowo optimis bahwa dengan pengelolaan yang baik, Indonesia dapat mencapai keberlanjutan yang optimal.

Baca Juga: Pembunuhan Sadis di Boltim: Tragedi Tilfa Azahra Mokoagow

"Energi kita nanti green tidak banyak negara bisa seperti kita, 100 persen kita bisa green energy dan 100 persen dari dalam negeri kita sendiri," kata Prabowo.

Menyoroti potensi biosolar dari kelapa sawit, Prabowo menyebut bahwa dengan pengolahan 100 persen, Indonesia dapat menghemat sekitar 25 miliar dolar per tahun.

Saat ini, Indonesia sudah berhasil menciptakan B35 persen solar dari kelapa sawit, yang telah menghasilkan penghematan devisa sekitar 10 miliar dolar per tahun.

"Sekarang saja B35 kita sudah hemat kurang lebih 10 milyar dolar tiap tahun devisa. Kalau nanti kita menuju ke B100, kita bisa hemat 25 miliar dolar tiap tahun," ujar Prabowo.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Febri Nugrahadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X