Dengan latar Pantai Karnaval yang luas, bayangkan ribuan tangan terangkat, lampu panggung berpendar, dan Kaka menjeritkan lirik “Ku Tak Bisa” sambil disambut koor ribuan Slankers. Satu kata: pecah!
Festival Musik yang Ada Motornya, Bukan Sebaliknya
Hendra Saputra, Project Director Gesrek Festival 2025, menegaskan bahwa acara ini lahir dari semangat untuk menghadirkan hiburan yang inklusif.
“Kami ingin menciptakan sesuatu yang sangat berarti dan sangat menghibur. Selama ini, para penghobi motor sering dipandang negatif. Lewat festival ini, kami ingin tunjukkan bahwa kami hadir untuk memberi manfaat,” ujar Hendra.
Baca Juga: BRI Peduli Ajak Pelajar Jaga Bumi di Hari Aksi Iklim Sedunia Lewat Program BRI Menanam
Ia menambahkan bahwa Gesrek Festival bukan sekadar festival motor, melainkan festival musik besar dengan sentuhan otomotif.
“Kami ingin masyarakat dan para penghobi motor bisa menikmati acara ini bersama. Meski musik jadi poros utama, akan ada juga atraksi seperti Super Stunt Show Motorcycle, Panggung Musik Kreatif dengan sound ‘horeg’, hingga Shopping Area bertema otomotif,” jelasnya.
Tiket Ramah Kantong, Akses Langsung ke Ancol
Yang menarik, tiket Gesrek Festival 2025 diklaim punya harga yang terjangkau dan sudah termasuk akses masuk kawasan Ancol.
Artinya, pengunjung bisa menikmati suasana pantai, hiburan motor, dan panggung musik megah tanpa harus rogoh kocek dalam-dalam.
Festival ini memang dirancang agar bisa dinikmati semua kalangan, dari bikers, keluarga muda, pelajar, hingga fans garis keras tiap band yang tampil.
Baca Juga: 66 Persen Kendaraan di Purwakarta Taat Pajak, Pemutihan Dongkrak Kesadaran Warga
Slank dan Energi Positif dari Jalanan
Tak bisa dimungkiri, kehadiran Slank sebagai penutup menegaskan identitas festival ini: musik jalanan, jiwa bebas, dan solidaritas.
Di tengah gegap gempita musik mainstream, Slank tetap konsisten jadi suara mereka yang “nggak bisa diam” menghadapi ketidakadilan sosial.