PURWAKARTA ONLINE - Sebagian publik bertanya-tanya. Laba PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI turun, tapi kenapa tetap bagi dividen interim?
Apakah ini aman? Atau justru berisiko?
Pertanyaan ini wajar, terutama bagi investor pemula.
Data keuangan menunjukkan laba bersih BRI hingga kuartal III-2025 mencapai Rp41,23 triliun.
Baca Juga: Sri Jaya Midan Resmi Jadi Sekda Purwakarta, Om Zein Tancap Gas Wujudkan Purwakarta Istimewa
Angka ini turun 9,10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Namun, direksi tetap memutuskan membagikan dividen interim Rp137 per saham.
Jawabannya ada pada kekuatan fundamental.
Penurunan laba tidak selalu berarti bisnis bermasalah.
Baca Juga: Trump Siap Perluas Pencabutan Kewarganegaraan, Warga Naturalisasi Amerika Mulai Waspada
Dalam kasus BRI, pendapatan bunga bersih justru masih tumbuh menjadi Rp110,99 triliun.
Kredit juga naik 6,26 persen secara tahunan.
Selain itu, BRI memiliki arus kas yang kuat.
Dividen dibagikan bukan dari utang, melainkan dari keuntungan yang memang tersedia.