Baca Juga: BRI dan BBRI Dukung Kementerian PUPR Percepat Infrastruktur Nasional Lewat Flyover Sitinjau Lauik
Semua diarahkan untuk meningkatkan daya saing nasional.
Kelima, fokus kebijakan pemerintah.
Presiden Prabowo Subianto memberi perhatian besar pada ketahanan pangan, hilirisasi, kesehatan, pertahanan, dan pembangunan ekonomi jangka panjang.
James menyebut kombinasi ini sebagai kekuatan langka.
Stabilitas politik bertemu dengan sumber daya alam, percepatan digital, dan basis manufaktur yang terus tumbuh.
“Indonesia memasuki 2026 dengan modal yang cukup,” kata James.
Ia mengingatkan bahwa tantangan tetap ada, tetapi posisi awal Indonesia jauh lebih kuat dibanding banyak negara lain.
Optimisme ini, menurutnya, bukan sekadar harapan.
Baca Juga: JioStar Akhirnya Buka Suara soal Isu Hak Siar ICC, Tegaskan Kontrak Tetap Berlaku Penuh
Melainkan refleksi dari data, kebijakan, dan ketahanan struktural yang sudah dibangun.***