Baca Juga: BRI dan BBRI Dukung Kementerian PUPR Percepat Infrastruktur Nasional Lewat Flyover Sitinjau Lauik
Semua diarahkan untuk meningkatkan daya saing nasional.
Kelima, fokus kebijakan pemerintah.
Presiden Prabowo Subianto memberi perhatian besar pada ketahanan pangan, hilirisasi, kesehatan, pertahanan, dan pembangunan ekonomi jangka panjang.
James menyebut kombinasi ini sebagai kekuatan langka.
Stabilitas politik bertemu dengan sumber daya alam, percepatan digital, dan basis manufaktur yang terus tumbuh.
“Indonesia memasuki 2026 dengan modal yang cukup,” kata James.
Ia mengingatkan bahwa tantangan tetap ada, tetapi posisi awal Indonesia jauh lebih kuat dibanding banyak negara lain.
Optimisme ini, menurutnya, bukan sekadar harapan.
Baca Juga: JioStar Akhirnya Buka Suara soal Isu Hak Siar ICC, Tegaskan Kontrak Tetap Berlaku Penuh
Melainkan refleksi dari data, kebijakan, dan ketahanan struktural yang sudah dibangun.***
Artikel Terkait
JioStar Akhirnya Buka Suara soal Isu Hak Siar ICC, Tegaskan Kontrak Tetap Berlaku Penuh
Kembali Memanas! Garis Perbatasan Baru Israel di Gaza Picu Tanda Tanya Besar atas Masa Depan Rencana Damai Trump
Tercium Bau Busuk, Warga Cipancur Purwakarta Temukan Mayat Pria di Dalam Kamar Rumahnya
Diduga Meninggal Karena Sakit, Mayat Pria Ditemukan Membiru di Rumah Cipancur Purwakarta
Keadaan Ade Tya, Bongkar Isu Ari Lasso hingga Murkanya Sule Saat Orang Sunda Dihina Publik
Jadi Sorotaan! Davina Karamoy Dituding Jadi Selingkuhan Eks Menpora Benigi Sikap Bijak Netizen
James Riady Ungkap Alasan Ekonomi Indonesia Tetap Tangguh di Tengah Dunia yang Terfragmentasi
BRI dan BBRI Dukung Kementerian PUPR Percepat Infrastruktur Nasional Lewat Flyover Sitinjau Lauik
TPK Wanayasa Purwakarta 'Ulin' ke Pantai Putih Carita, Hadiah Akhir Tahun dari Tabungan Gotong Royong
Dunia Rapuh Jelang 2026, James Riady Ajak Pengusaha Indonesia Bergerak Karena Peluang