PURWAKARTA ONLINE - Isu merger GOTO dan Grab makin ramai diperbincangkan. Danantara disebut-sebut ikut terlibat, tetapi GOTO menegaskan belum ada perkembangan konkret.
Baca analisis lengkap, potensi dampak terhadap pasar, serta apa yang harus diperhatikan investor menjelang RUPS 17 Desember 2025.
Industri teknologi Indonesia kembali dihebohkan dengan rumor merger dua pemain terbesar, yaitu GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dan Grab.
Spekulasi ini semakin memanaskan dinamika pasar, terutama karena munculnya kabar bahwa Danantara berpotensi ikut terlibat dalam rencana konsolidasi besar tersebut.
Namun di tengah ramainya pemberitaan, GOTO justru menegaskan belum ada perkembangan konkret yang bisa diumumkan.
Baca Juga: Isu Merger GOTO–Grab Menguat, Danantara Dikaitkan: GOTO Tegaskan Belum Ada Perkembangan Baru
Hal ini memaksa investor untuk fokus pada data resmi sambil menunggu agenda RUPS pada 17 Desember 2025.
Latar Belakang Meningkatnya Rumor Merger GOTO–Grab
Isu merger GOTO dan Grab bukanlah hal baru. Kedua perusahaan sama-sama memiliki basis pengguna besar, ekosistem digital luas, serta layanan berbasis teknologi yang saling bersinggungan—dari ride-hailing, pesan-antar makanan, e-commerce, hingga layanan finansial digital.
Beberapa faktor yang membuat rumor ini kembali mencuat antara lain:
1. Tekanan profitabilitas di sektor teknologi
Industri teknologi di Asia Tenggara tengah memasuki fase efisiensi dan konsolidasi.
2. Dinamika kompetisi yang semakin ketat
Konsolidasi dapat memperkuat posisi kompetitif kedua perusahaan.