PURWAKARTA ONLINE - Di sebuah ruang kerja sederhana di Bandar Lampung, Batik Siger terus bergerak menjadi contoh UMKM modern: kreatif, mandiri, dan ramah lingkungan.
Di balik suksesnya, ada kolaborasi kuat dengan Program Rumah BUMN BRI yang mengubah perjalanan usaha ini secara signifikan.
Awal Perjalanan: Dari Pelatihan Kecil Menjadi Ikon Lampung
Laila Al Khusna mendirikan pelatihan Batik Siger pada 2008 ketika Lampung belum memiliki pembatik lokal, padahal pemerintah daerah sudah mulai mendorong lahirnya batik khas provinsi.
Saat UNESCO menetapkan batik sebagai warisan budaya Indonesia, peluang itu semakin terbuka lebar.
Baca Juga: Kontrak PPPK Paruh Waktu Purwakarta Hanya Setahun: Ada Evaluasi Ketat, Gaji Minimal UMP
Laila langsung bergerak, mengajak masyarakat untuk belajar. Perjalanannya tidak mudah karena hampir tidak ada yang berminat.
Namun usaha tidak mengkhianati hasil.
Lambat laun, peserta mulai berdatangan dan Batik Siger tumbuh menjadi ikon budaya Lampung.
Pengrajin Baru, Ekonomi Baru
Kini, banyak lulusan Batik Siger yang membuka usaha sendiri.
Dampak ekonominya nyata, terbentuknya lapangan kerja baru di tingkat lokal.
Baca Juga: Batik Siger Meledak! UMKM Lampung Naik Kelas Berkat Sentuhan Rumah BUMN BRI
Batik Siger pun memperluas jangkauan pemasaran.