PURWAKARTA ONLINE - BRI melalui BRIncubator dan Rumah BUMN bantu pelaku UMKM seperti Qaniacraft Ecoprint Bekasi naik kelas lewat pelatihan, digitalisasi, dan pendampingan bisnis berkelanjutan.
Usaha tekstil ramah lingkungan kini semakin diminati di kalangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Salah satu kisah inspiratif datang dari Qaniacraft Ecoprint, milik Aminah Tri Astuti, warga Kranggan Permai, Bekasi.
Mengusung konsep sustainable fashion, Aminah mengolah kain bermotif alami dari dedaunan dan pewarna nabati yang ramah lingkungan.
Baca Juga: BRI Hadirkan BRImo di USS 2025 JICC: Rayakan Fashion, Sneakers, dan Gaya Hidup Urban
Yang menarik, ide bisnis ini justru lahir dari hal sederhana. Aminah pertama kali mengenal teknik ecoprint secara tak sengaja ketika membantu anaknya membuat tugas sekolah.
“Anak saya waktu itu dapat tugas membuat shibori. Saat mencari referensi, saya justru menemukan teknik ecoprint. Dari situ saya coba di rumah, meski percobaan pertama gagal,” kenangnya sambil tersenyum.
Alih-alih menyerah, kegagalan itu justru membuat Aminah semakin tertarik mendalami teknik ecoprint.
Saat pandemi, ia memanfaatkan waktu di rumah untuk belajar lewat workshop daring dan komunitas pengrajin.
Kini, Qaniacraft Ecoprint memproduksi berbagai busana modern seperti pashmina, outer, dan vest dengan sentuhan alami khas Indonesia.
Baca Juga: AgenBRILink BRI Dorong Inklusi Keuangan Lewat Koperasi Desa Merah Putih di Padang Mantinggi
Dari Dapur Rumah ke Komunitas Kreatif
Proses pembuatan kain ecoprint milik Qaniacraft dilakukan secara manual dengan teknik pounding (dipukul) dan steam (dikukus). Setiap kain membutuhkan waktu hingga tiga minggu untuk diselesaikan.
“Tahapannya panjang. Mulai dari scouring untuk membersihkan kain, lalu mordan supaya warna alami bisa menyerap dengan baik,” jelas Aminah.