Mahfud juga menyoroti langkah berani Purbaya yang melakukan efisiensi di berbagai Kementerian/Lembaga (K/L) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Ia menyebut Purbaya sebagai sosok yang berani “menyikat” korupsi serta menertibkan sistem perpajakan dan kepabeanan.
“Dia mulai hantam korupsi dan ilegalitas di perpajakan dan kepabeanan. Terus maju, Pak. Bravo,” imbuhnya.
Fokus Efisiensi dan Perlindungan Ekonomi Rakyat
Sejak dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 8 September 2025 menggantikan Sri Mulyani, Purbaya langsung menampilkan gaya kepemimpinan yang berbeda.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Selasa 7 Oktober 2025: Banyak yang Dapat Kejutan Tak Terduga!
Ia menekankan pentingnya efisiensi anggaran dan tidak terburu-buru menaikkan pajak.
Salah satu kebijakannya yang populer adalah menjamin tarif cukai rokok tahun 2026 tidak naik.
Kepastian itu disampaikan usai pertemuan dengan Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) pada 26 September 2025.
“Mereka bilang asal nggak dirubah udah cukup, ya sudah, saya tidak ubah,” kelakar Purbaya di hadapan awak media.
Ia menegaskan bahwa pemerintah juga akan menindak tegas peredaran rokok ilegal untuk melindungi pasar dalam negeri dan penerimaan negara.
Baca Juga: Prabowo Gerebek 6 Smelter Ilegal di Bangka Belitung, Bongkar Kerugian Negara Rp300 Triliun!
PPh 0,5 Persen Pedagang Online Ditunda
Kebijakan lain yang juga mendapat perhatian publik adalah keputusan Purbaya menunda penerapan pajak penghasilan (PPh) 0,5 persen bagi pedagang online di e-commerce.
Menurutnya, keputusan itu diambil setelah melihat adanya gelombang penolakan dari masyarakat.