PURWAKARTA ONLINE - Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,00%.
Keputusan ini diambil setelah melihat rendahnya prakiraan inflasi di tahun 2025 dan 2026, serta stabilnya nilai tukar Rupiah.
Gubernur BI menyampaikan, kebijakan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan global.
"Rupiah tetap stabil, sementara pertumbuhan ekonomi domestik di semester II diperkirakan membaik," ungkapnya dalam konferensi pers.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius 3 September 2025: Kejutan Positif Datang, Siapkah Kamu Menerimanya?
BI menilai stabilitas Rupiah terjaga, bahkan hingga 19 Agustus 2025 tercatat menguat 1,29% secara point-to-point dibandingkan akhir Juli.
Untuk memperkuat stabilisasi, BI melakukan intervensi di pasar domestik dan internasional serta aktif membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.
Fokus Pertumbuhan Kredit dan Belanja Pemerintah
Selain menjaga stabilitas Rupiah, BI menargetkan pertumbuhan kredit perbankan di tahun 2025 bisa mencapai 8–11%.
Hal ini sejalan dengan pelonggaran kebijakan makroprudensial serta dorongan ekspansi belanja pemerintah.
Baca Juga: Usai Demo Mahasiswa, DPRD Purwakarta Gerak Cepat Serahkan Aspirasi ke DPR RI
Sinergi dengan pemerintah juga diperkuat melalui program Asta Cita, yang menekankan pemerataan pembangunan dan transformasi ekonomi agar Indonesia bisa lebih siap bersaing menuju negara maju.
Tantangan Menuju Negara Maju
Meski kebijakan BI memberi sinyal positif, tantangan besar masih menanti. Sejumlah ekonom mengingatkan bahwa perjalanan Indonesia menuju status high income country masih panjang.