PURWAKARTA ONLINE – Kabar baik datang dari sektor keuangan nasional.
Industri asuransi jiwa mencatat laba signifikan sebesar Rp5,3 triliun setelah pajak pada kuartal I 2025.
Pertumbuhan ini mencapai 132% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Capaian tersebut disampaikan oleh Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN sektor asuransi, penjaminan, dan investasi yang menjadi bagian dari Danantara Indonesia.
Menurut Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S. Adji, industri asuransi tengah menghadapi tekanan global, inflasi, hingga peningkatan klaim.
Namun, kondisi itu justru menjadi peluang untuk memperkuat fondasi industri asuransi nasional.
“Sektor ini mampu beradaptasi melalui teknologi, penyesuaian model bisnis, dan kebutuhan konsumen yang terus berkembang,” ujar Denny.
Data IFG menunjukkan bahwa premi bruto industri asuransi jiwa naik 1,5% secara tahunan menjadi Rp40,68 triliun, terutama dari premi lanjutan.
Baca Juga: Toko Kue Lu’miere Milik Ashanty Resmi Ditutup, Bukan Bangkrut Tapi Beda Visi Bisnis
Sementara itu, klaim asuransi jiwa turun 14,1%, terutama karena penurunan klaim penebusan dari produk PAYDI sebesar 28,6%.
Kombinasi peningkatan premi dan penurunan klaim inilah yang mendorong lonjakan laba besar tersebut.
Denny menambahkan, meski belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi, sektor ini menunjukkan resiliensi dan potensi besar untuk mendukung sistem keuangan nasional yang terintegrasi.***