Langkah ini akan memperkuat ekosistem perbankan desa yang selama ini menjadi salah satu fokus utama BRI.
Saham BBRI Masih Menarik
Secara valuasi, saham BBRI dinilai masih atraktif. Dengan P/BV 1,8x untuk tahun 2025, nilainya masih jauh di bawah rata-rata historis 10 tahun terakhir, yang mencapai 2,4x.
Selain itu, proyeksi laba bersih BBRI tahun 2025 diperkirakan tembus Rp56,8 triliun, dengan dividend yield hingga 8,7%.
Baca Juga: Misteri Penyebab Kebakaran KM Barcelona 5: Ibu Hamil Jadi Korban, Penumpang Lompat ke Laut!
Dengan pertumbuhan kredit yang stabil, kualitas aset yang tetap terjaga, serta potensi pembiayaan tambahan dari program KDMP, analis menyimpulkan bahwa BBRI masih menjadi saham unggulan di sektor perbankan.
BRIvolution: Arah Baru Transformasi
Tak berhenti di KDMP, BRI juga tengah menjalankan strategi besar bertajuk BRIvolution Initiatives Phase 1 – Kicking Off a New Horizon.
Ini adalah langkah transformasi untuk menjawab tantangan industri perbankan masa depan.
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menyebut peluncuran ini sebagai tonggak penting.
“Transformasi ini akan memperkuat posisi BRI sebagai bank terbesar dan paling inklusif di Indonesia. Fase pertama ini menjadi fondasi awal dari rangkaian transformasi berkelanjutan yang akan kami jalankan,” ujar Hery.
Baca Juga: Kronologi Kapal KM Barcelona Terbakar: Penumpang Lompat ke Laut, 5 Tewas, Belasan Luka
Koperasi dan Saham: Sinergi Strategis
Program Koperasi Desa Merah Putih bukan hanya gerakan sosial-ekonomi di tingkat desa, tetapi juga momentum strategis dalam dunia pasar modal.
Dengan strategi pembiayaan yang kuat dan arah transformasi yang jelas, BRI dan saham BBRI (BBRI:IJ) kini menjadi sorotan utama para analis dan investor.***