PURWAKARTA ONLINE, Jakarta – Peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) menandai era baru dalam pengelolaan BUMN, termasuk tiga bank besar, yaitu Bank Mandiri, BRI, dan BNI.
Meski menimbulkan kekhawatiran di kalangan nasabah, pimpinan ketiga bank tersebut justru optimistis bahwa Danantara akan membawa angin segar bagi bisnis mereka.
Direktur Utama BRI, Sunarso, menyatakan bahwa kehadiran Danantara akan memberikan fleksibilitas operasional yang lebih besar.
"Kami bisa menerapkan konsep business judgement rule, yang memungkinkan direksi mengambil keputusan bisnis tanpa beban tanggung jawab hukum berlebihan," ujarnya.
Baca Juga: Viral Video Syur 5 Menit, Bu Guru Salsa Buka Suara! Begini Kronologi dan Klarifikasinya
Konsep ini dinilai penting untuk meningkatkan daya saing BRI di tengah persaingan dengan bank swasta, baik domestik maupun asing.
"Ini memberi nilai tambah, terutama dalam hal fleksibilitas dan kesetaraan," tambah Sunarso.
Sementara itu, Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menegaskan bahwa nasabah tidak perlu khawatir.
"Dana pihak ketiga (DPK) tidak akan digunakan untuk investasi. Yang dipakai adalah dividen," jelasnya.
Baca Juga: Beredar Sebuah Video Mie Gacoan Disegel Satpol PP, Dengan Narasi Mengandung Minyak Babi?
OJK Pastikan Pengawasan Ketat
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyambut baik kehadiran Danantara, namun tetap mengingatkan pentingnya prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan bank BUMN.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menegaskan bahwa OJK akan terus memastikan bank BUMN mematuhi regulasi dan praktik manajemen risiko yang baik.
"Kami telah berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan pengelolaan bank BUMN berjalan dengan baik," ujar Dian.