Muhaimin Iskandar Pasang Badan Bela UMKM! Lawan Gurita Minimarket dan Judi Online yang Hisap Modal Rakyat

“Pemerintah daerah kewalahan menghadapi ekspansi ritel modern yang merepotkan UMKM kita,” imbuh Cak Imin.

‘Tsunami’ Produk Impor dan Tekanan Pasar Tak Sehat

Selain dari minimarket besar, UMKM juga menghadapi tekanan lain berupa banjir produk impor yang membuat pasar domestik semakin ketat.

Dalam kesempatan terpisah, Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, menegaskan bahwa kebijakan tanpa pembatasan impor bisa menciptakan “tsunami produk asing” yang menyingkirkan produk lokal dari pasar.

“Produk impor yang lebih murah dan biaya produksinya rendah berpotensi menyingkirkan produk lokal. Negara wajib hadir melindungi pelaku usaha lokal,” kata Novita dalam pernyataan resminya pada April 2025.

Baca Juga: Souvenir Sunatan Jadi Viral, Teh Zaenx Makmur Jadi Simbol Gotong Royong Petani Purwakarta

Ia memperingatkan, tanpa proteksi yang selektif, UMKM bisa kehilangan pangsa pasar, memicu pengangguran, hingga menurunkan daya saing nasional.

Judi Online Kuras Modal Masyarakat

Masalah lain yang turut memperparah kondisi UMKM datang dari maraknya praktik judi online (judol).

Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyebutkan, sepanjang tahun 2024, sekitar Rp960 triliun dana masyarakat tersedot ke aktivitas ilegal tersebut.

“Bayangkan uang sebesar itu bisa digunakan untuk memajukan ekonomi rakyat,” ujarnya di Jembrana, Bali, November 2024 lalu.

Menurut Maman, aliran dana ke situs judol bukan hanya merugikan individu, tetapi juga menghancurkan perputaran ekonomi di tingkat lokal.

“Ini bukan hanya masalah kriminal, tapi sudah menjadi ancaman serius bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Baca Juga: Lirik dan Kunci Gitar Lagu Rindu Purnama, Emka 9 – Dedi Mulyadi: Kisah Rindu di Bawah Cahaya Bulan

UMKM di Persimpangan Jalan: Butuh Perlindungan Nyata