Bukan Sekadar Holding Finansial, IFG Tunjukkan Kekuatan Ekonomi dan Budaya Lewat Suara Emas

Namun, lewat pembinaan seni dan budaya internal, IFG mengambil peran lebih: menjadi wajah Indonesia yang penuh harmoni dan keberagaman di mata internasional.

Festival Budaya Internasional di Jantung IKN

NICFF 2025 diselenggarakan di Penajam Paser Utara, lokasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Juga: Makin Untung! Investasi Sukuk Ritel SR023T3 & SR023T5 di BRI Dapat Kupon 5,95% + Cashback

Acara ini menjadi ajang unjuk gigi Indonesia ke dunia, menampilkan keberagaman budaya melalui musik vokal.

Dengan Ken Steven sebagai Artistic Director, NICFF mengumpulkan tim paduan suara dari seluruh Indonesia dan negara lain.

Bagi IFG, ini bukan sekadar kompetisi, melainkan misi kultural.

Sinergi Ekonomi dan Budaya

IFG memahami bahwa kekuatan ekonomi tanpa kekuatan budaya adalah sia-sia. Karena itu, mereka mengembangkan program-program employee engagement berbasis seni, budaya, dan kolaborasi.

“Lewat IFG Symphony Choir, kami menumbuhkan semangat kebersamaan, nasionalisme, dan kreativitas karyawan. Ini bagian dari identitas korporasi modern,” jelas Denny.

Baca Juga: Raih Emas di NICFF 2025, IFG Symphony Choir Harumkan Nama BUMN Lewat Suara dan Budaya

Lebih dari itu, IFG ingin membangun reputasi positif Indonesia—bukan hanya sebagai negara berkembang dengan ekonomi kuat, tapi juga sebagai bangsa yang punya warisan budaya luhur.

Ekonomi, Budaya, dan Identitas Bangsa

Keberhasilan IFG di NICFF menjadi contoh konkret transformasi peran BUMN di era baru tak lagi sekadar alat negara untuk menghasilkan keuntungan, tapi juga agen perubahan sosial dan budaya.

• IFG kuat dalam hal ekonomi dan investasi
• Tapi juga aktif mengembangkan nilai-nilai kebangsaan
• Dan kini terbukti bisa membawa nama Indonesia ke panggung dunia melalui seni

Di tengah pembangunan IKN sebagai simbol peradaban baru Indonesia, IFG menunjukkan arah baru peran BUMN menyatukan kekuatan ekonomi dan kekuatan budaya dalam satu harmoni.