BI Rate Turun ke 5 Persen, OJK Tekankan Bank Wajib Ikuti Penyesuaian Bunga Kredit

Banyak bank masih mengandalkan dana mahal (time deposit) dalam komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK).

“Sebagian bank masih mengandalkan dana mahal dalam komposisi DPK,” jelas Dian.

Karena itu, OJK meminta bank meningkatkan porsi dana murah (CASA) agar dapat lebih fleksibel menyesuaikan bunga kredit mengikuti tren BI Rate.

Baca Juga: Hasil Tes DNA Negatif, Ridwan Kamil Laporkan Lisa Mariana atas Pencemaran Nama Baik

Dampak bagi Masyarakat dan Ekonomi

Bagi masyarakat, penurunan bunga kredit berarti biaya pinjaman lebih ringan, baik untuk kebutuhan konsumtif seperti KPR maupun produktif seperti modal usaha UMKM.

Bagi pemerintah, hal ini penting untuk menjaga daya beli dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

OJK menambahkan, penyesuaian bunga kredit juga harus dilakukan dengan transparansi penuh.

Bank diminta terbuka dalam menyampaikan informasi bunga dan produk perbankan, sehingga nasabah bisa mendapatkan layanan yang adil dan kompetitif.

Baca Juga: Nasabah Hirup Udara Segar Bisa Bernapas Lega OJK Desak Bank Turunkan Bunga Kredit Ikuti BI Rate

BI Rate Sebagai Kompas Ekonomi

Penurunan BI Rate ke 5 persen menjadi sinyal kuat bahwa kebijakan moneter Indonesia tengah diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tren pelonggaran global.

Dengan menjadikan BI Rate sebagai kompas, industri perbankan diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara efisiensi biaya, stabilitas keuangan, dan kepentingan nasabah.***