Minyak Jahe, Peluang Bisnis Menjanjikan di Pasar Dunia
PURWAKARTA ONLINE - Minyak jahe, yang diekstrak dari rimpang jahe, semakin populer di pasar global.
Tidak hanya digunakan sebagai bumbu masakan, minyak ini juga memiliki banyak manfaat kesehatan, terutama untuk mengatasi radang sendi.
Dengan permintaan yang terus meningkat, bisnis minyak jahe menjadi peluang yang menjanjikan.
Mengapa Minyak Jahe Dibutuhkan?
Salah satu alasan utama meningkatnya permintaan minyak jahe adalah kasus radang sendi yang terus bertambah di berbagai negara.
Menurut Versus Arthritis, sekitar 10 juta orang di Inggris menderita radang sendi pada 2023.
Di Kanada, kasus radang sendi naik dari 6,08 juta (2021) menjadi 6,28 juta (2022).
Minyak jahe mengandung gingerol, zingerone, dan shogaol, yang terbukti mengurangi peradangan dan nyeri sendi.
Penelitian menunjukkan, 63% pengguna jahe merasakan penurunan nyeri lutut.
Baca Juga: Penerbangan Delta Air Lines Dievakuasi Usai Kebakaran Mesin di Bandara Orlando
Pasar Minyak Jahe yang Menggiurkan
Berdasarkan data Research and Markets, pasar minyak jahe diprediksi tumbuh 3,02% per tahun, mencapai US14,5 miliar pada 2030 (dari US14,5 miliar pada 2030 (dari US12,5 miliar di 2025). Pertumbuhan ini didukung oleh:
Artikel Terkait
Panen Raya Padi Serentak Padi di 14 Provinsi! Petani Purwakarta Diuntungkan, Bulog Serap Gabah Langsung dari Jalan
Prabowo Targetkan 80.000 Koperasi Desa, Siap Bantu Petani Lewat Cold Storage
Prabowo Janji Petani Makmur, Koperasi Desa Diperkuat Cold Storage
Harga Sayur Mayur 7 April 2025 di Pasar Induk Cibitung, Terong Tembus Rp50 Ribu!
POPT Disbun Jabar Tinjau Serangan Hama di Kebun Teh Rakyat Purwakarta, Solusi Segera Diberikan
Harga Sayur Mayur 15 April di Pasar Induk Cibitung Bekasi, Lengkap dan Up to Date!
Harga Sayuran Terkini 15 April di Pasar Induk Cibitung Bekasi, Lengkap dan Up to Date!
Cabai Naik Tajam, Timun Murah! Ini Update Pasar Cibitung 15 April Malam
Harga Sayuran Terbaru di Pasar Induk Cibitung Hari Ini 16 April, Cek Daftar Lengkapnya!
Perkembangan Kopi di Pusakamulya, Purwakarta: Dari Vakum Hingga Bangkit Kembali