"Ada yang nyasab, padahal masih di Purwakarta. Perlu semacam rute digital atau peta atau sejenisnya," ungkap salah satu pengurus FK Pokdarwis Purwakarta.
Ia melanjutkan, menurut pengalamannya saat berwisata di Malioboro, Yogyakarta, petunjuk jalan menuju wisata-wisata sangat banyak tersedia di setiap sudut jalan dan pertigaan.
"Di Malioboro, di setiap pojok jalan ada, petunjuk manual semua wisata juga kita dikasih," ujarnya.
Baca Juga: Pakai sandal jepit, Paula Verhoeven, istri Baim Wong jadi 'gunjingan' netizen
Aplikasi Digital Sampurasun
Diketahui untuk mendukung pariwisata, Pemerintah Kabupaten Purwakarta telah meluncurkan sebuah aplikasi digital yang bernama Sampurasun.
Namun kata salah satu pengurus FK Pokdarwis Purwakarta aplikasi tersebut masih kalah simpel dalam penggunaan dibandingkan aplikasi digital lain.
Bahkan disampaikan, menurutnya pengguna aplikasi sampurasun kurang berkenan karena pengguna diharuskan memasukan nomor KTP (NIK).
"Dari sisi digital, memang ada aplikasi sampurasun. Kurang simpel, kalah dengan lazada atau marketplece, apalagi itu harus pakai NIK, itu ada yang merasa privasinya terganggu," ujarnya.
Audiensi FK Pokdarwis Purwakarta membawa beberapa usulan yang dirangkum dalam sebuah Rekomendasi Pokdarwis Purwakarta, yang tertulis dan disampaikan kepada DPRD Kabupaten Purwakarta***
Baca Juga: Pendamping Desa: Pemutakhiran data IDM penting untuk acuan pengalokasian Dana Desa
Artikel Terkait
Jalan rusak, calon pengunjung wisata Purwakarta balik kanan!
Arifin, Ketua FK Pokdarwis: Pengelola Wisata Purwakarta perlu studi banding
FK Pokdarwis Purwakarta lakukan audiensi di DPRD, ada apa?
3 Rekomendasi FK Pokdarwis saat audiensi di DPRD Kabupaten Purwakarta
Rayuan Elit Politik Indonesia, Boleh Kawin Dilarang Menikah!
FK Pokdarwis usulkan festival wisata saat Milangkala Kabupaten Purwakarta
Bang Jimi: Gedung DPRD memang rumah rakyat!
Usai audiensi dengan DPRD, FK Pokdarwis langsung sambangi Disporaparbud Purwakarta
Berteduh di gubuk sawah, dua petani tewas tersambar petir di Sumedang