Selain itu, canyoning (aktivitas menyusuri lembah dan air terjun) kini juga mulai populer di Purwakarta, mengikuti tren petualangan di Jawa Barat.
“Purwakarta sudah menggeliat lagi. Orang luar mulai tertarik datang berwisata ke sini,” kata Aripin dengan nada optimis.
Wisata dan Era Personal Branding
Dalam sesi diskusi yang berlangsung santai, Arifin juga menyinggung pentingnya personal branding, baik bagi pelaku wisata maupun generasi muda.
“Sekarang era medsos. Kalau tidak ada aktivitas media sosial, orang bisa dianggap ‘mati’,” ujarnya sambil tersenyum.
Baca Juga: Berapa Kenaikan Gaji PNS 2025? Ini Penjelasan Lengkapnya
Ia menegaskan bahwa setiap orang perlu mengenal dirinya sendiri dan menentukan ingin dikenal sebagai apa.
“Perlu mencari jati diri masing-masing. Mau dikenal sebagai apa? Apa tugas kita dalam hidup ini?” ucap Arifin, memberi refleksi mendalam kepada peserta kelas menulis.
Dukungan Pemerintah untuk Dunia Wisata
Sementara itu, Anis Kusmiati, Bendahara Pokdarwis, mengakui bahwa dukungan pemerintah terhadap sektor pariwisata di Purwakarta sangat terasa.
Ia membandingkan masa kepemimpinan Bupati Dedi Mulyadi dengan pemerintahan saat ini di bawah Bupati Saepul Bahri Binzein.
“Pada masa Pak Dedi Mulyadi, perizinan pariwisata sangat dipermudah. Sebagai pengelola, kami merasakan betul dukungan itu,” kata Anis.
Baca Juga: Samsung Resmi Rilis One UI 8 Berbasis Android 16, Ini Daftar HP yang Kebagian Update
Sedangkan di masa pemerintahan Bupati Binzein, Anis menilai perhatian pemerintah lebih difokuskan pada penguatan infrastruktur wisata.
“Beliau baru tujuh bulan menjabat, tapi kebijakan yang signifikan adalah dukungan terhadap infrastruktur. Kalau akses jalan menuju lokasi wisata jelek, kita bisa mengadukan. Terlepas itu jalan desa, kabupaten, atau provinsi, Pak Bupati akan berupaya membantu,” jelasnya.