PURWAKARRTA ONLINE - Sasak Beusi atau Jembatan Besi Ciganea di Purwakarta bukan sekadar sarana penghubung.
Sejak pertama kali dibangun pada tahun 1868, jembatan ini menjadi jalur vital yang menghubungkan Jakarta–Bandung melalui Purwakarta.
Perannya begitu penting dalam mendukung perekonomian, hingga membuatnya dikenal sebagai salah satu titik paling sibuk di wilayah ini.
Namun, di balik fungsinya yang strategis, jembatan yang terletak di jalur Ciganea ini juga menyimpan cerita kelam.
Kecelakaan maut, kisah gaib, hingga legenda perempuan berkebaya merah membuatnya dijuluki sebagai salah satu jembatan paling angker di Jawa Barat.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio 2 Oktober 2025: Energi Baru, Bisnis, dan Pengaruh Shutdown AS
Dari Jembatan Tua ke Jalur Modern
Sasak Beusi awalnya hanya memiliki satu jalur ketika dibangun di masa Bupati RAA Adiningrat II. Baru pada tahun 1977, jalur kedua ditambahkan.
Seiring perkembangan zaman, jembatan ini terus diperbarui agar dapat menampung padatnya arus lalu lintas.
Sekilas, jembatan ini terlihat biasa saja. Namun, warga percaya, sejak awal pembangunannya, Sasak Beusi sudah “dijaga” oleh sesuatu yang tidak kasat mata.
Rentetan Kecelakaan Tragis
Bukan sekali dua kali, jembatan ini menjadi lokasi kecelakaan maut. Mulai dari truk trailer yang terbalik, tabrakan beruntun, hingga pengendara yang tiba-tiba terjun ke sungai.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo 2 Oktober 2025, Saatnya Fokus dan Bijak Kelola Keuangan
Salah satu tragedi terbesar terjadi pada Maret 2017. Sebuah bus Primajasa yang melaju dari arah Bandung tiba-tiba oleng, menabrak angkot dan lima sepeda motor.