PURWAKARTA ONLINE - Situ Buleud bukan sekadar danau buatan di tengah kota Purwakarta.
Tempat ini menyimpan banyak cerita, mulai dari legenda badak putih hingga sejarah perpindahan ibu kota Kabupaten Karawang ke Sindangkasih.
Legenda Badak Putih di Situ Buleud
Menurut cerita rakyat, Situ Buleud dulunya merupakan tempat mandi badak Jawa bercula satu.
Konon, badak-badak ini berasal dari Simpeureum (Jatiluhur) dan Cikumpay (Campaka).
Baca Juga: PPN 12 Persen, Dampak Kebijakan Baru pada Barang Mewah dan Transaksi
Namun, peneliti sejarah R.M.A. Ahmad Said Widodo menyebut cerita ini tidak masuk akal karena badak cenderung memilih sungai terdekat untuk mandi, seperti Sungai Citarum atau Sungai Cikao.
Meskipun demikian, legenda ini tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dan wisatawan.
Cerita ini mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan satwa liar dan habitat alaminya.
Sejarah Pembangunan Situ Buleud
Pembangunan Situ Buleud dimulai pada tahun 1830-1831 atas gagasan Bupati R.A. Suriawinata.
Danau ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat dan sebagai tempat rekreasi.
Di tengah danau, terdapat bangunan tradisional bernama Bale Kabuyutan yang hanya dapat diakses oleh orang-orang tertentu, seperti juru kunci.