Desa wisata ini dibangun atas dasar kearifan lokal masyarakat Sunda yang masih terjaga. Segala aktivitas wisata disesuaikan dengan nilai-nilai budaya setempat agar tidak berbenturan dengan tradisi masyarakat.
Menariknya, konsep wisatanya sangat cocok untuk kegiatan projek edukasi budaya, pertanian, dan sejarah. Tidak hanya untuk siswa sekolah, lokasi ini juga sering dijadikan tempat kajian akademik dan penelitian universitas.
“Kami ingin menjadi bagian dari proses pendidikan yang menyenangkan. Di sini, belajar bukan hanya di ruang kelas, tapi juga lewat pengalaman langsung,” tutur Zija.
Desa Wisata yang Tumbuh Bersama Warganya
Secara administratif, Desa Pusakamulya memiliki empat dusun: Cikubang, Legokbarong, Pasirmuncang, dan Parakanceuri. Program desa wisata difokuskan di wilayah Parakanceuri yang menjadi pusat kegiatan wisata.
Desa wisata ini menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan pariwisata. Warga berperan aktif dalam pengelolaan, edukasi wisata, serta pengembangan UMKM lokal.
Menurut Dinas Pariwisata Kabupaten Purwakarta, model seperti ini menjadi contoh penerapan konsep pariwisata berbasis komunitas (community based tourism) yang efektif meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Purwakarta Bangkit Lewat Wisata Kearifan Lokal
Ketua Pokdarwis Kabupaten Purwakarta, Mokhamad Aripin, sebelumnya menegaskan bahwa arah pengembangan wisata Purwakarta kini berfokus pada wisata budaya dan kearifan lokal.
“Kiarapedes punya potensi luar biasa. Suhunya sejuk, budayanya kuat, dan masyarakatnya ramah. Ini nilai jual utama kita,” ujar Aripin dalam pertemuan terpisah di Kelas Menulis Purwakarta Online Academy (4/10/2025).
Baca Juga: Promo Gila BRI Oktober 2025: Main Padel Bayar Pakai BRImo Langsung Dapat Cashback Rp100 Ribu!
Menurut Aripin, penguatan infrastruktur yang dilakukan pemerintah saat ini menjadi faktor penting bagi kebangkitan wisata Purwakarta, termasuk kawasan seperti Parakanceuri.
Kunjungan KIM Purwakarta dan SMKN 3 Sukatani ke Desa Wisata Kampung Parakanceuri menjadi langkah nyata dalam membangun sinergi antara dunia pendidikan dan pariwisata.
Di bawah kaki Gunung Burangrang, desa ini bukan hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga pengalaman belajar yang bermakna.
Artikel Terkait
Mokhamad Aripin Ungkap Rahasia Branding Wisata Purwakarta, Dari Kiarapedes hingga Jatiluhur
Misteri Wisata Goa Lalay di Bogor: Suara Kelelawar, Sungai Bawah Tanah, dan Kisah Mistis Prabu Siliwangi
7 Gunung Paling Angker di Pulau Jawa: Tempat Pesugihan, Bertapa, dan Penuh Misteri Kematian
Desa Wisata Kampung Parakanceuri Dipilih Jadi Homestay Resmi Peserta Mimbar Sarasehan KTNA Jabar 2025
Bikin Merinding! Ungkap 7 Misteri Tempat-Tempat Wisata Angker dan Menyeramkan di Indonesia
Misteri Danau-Danau Paling Angker di Indonesia: Persembahan, Penunggu, dan Kutukan Air
Ungkap Aura Gaib Dibalik Waduk Cirata! Misteri Mbah Jawer dan Korban-Korban Kecelakaan
Misteri dan Fakta Danau Toba: Ikan Raksasa, Kutukan, hingga Letusan Supervulkanik Purba
Misteri Wisata Guci Tegal: Antara Pesona Alam, Mitos Wali, dan Legenda Naga Cerek
Granada Lakeside Jatiluhur, 'Raja Ampatnya Jawa Barat' yang Bikin Wisata Purwakarta Naik Kelas