PURWAKARTA ONLINE, Jakarta - Setelah terdeteksi munculya Covid Subvarian terbaru XBB, Kemenkes juga sudah meningkatkan pengawasan kedatangan WNI dan WNA di pintu-pintu masuk negara.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI.
Kasus pertama Covid XBB terdeteksi di Lombok Nusa Tenggara Barat, pada perempuan berusia 29 tahun.
Baca Juga: 102 Daftar Pinjaman Online Fintech berizin resmi OJK 2022
Kabar terbaru dari Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Varian XBB Terdeteksi di Indonesia, Masyarakat Diminta Waspada.
Subvarian Omicron XBB telah terdeteksi di Indonesia, masyarakat diminta waspada dan memperkuat protokol kesehatan, terutama memakai masker.
Varian XBB menyebabkan lonjakan kasus COVID-19 yang tajam di Singapura, diiringi dengan peningkatan tren perawatan di rumah sakit.
Baca Juga: Penyambutan Delegasi KTT G20 Melibatkan 1.000 Pinandita, Nuansa Bali Sangat Kental!
“Peningkatan kasus gelombang XBB di singapura berlangsung cepat dan sudah mencapai 0,79 kali gelombang BA.5 dan 0,46 kali gelombang BA.2” Ujar Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. M. Syahril
Sejak pertama kali ditemukan, sebanyak 24 negara melaporkan temuan Omicron varian XBB termasuk Indonesia.
Kasus pertama XBB di Indonesia merupakan transmisi lokal, terdeteksi pada seorang perempuan, berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Baca Juga: TPP Kiarapedes Fasilitasi Pengadaan Buku Gratis untuk Desa!
“Ada gejala seperti batuk, pilek dan demam. Ia kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September. Setelah menjalani isolasi, pasien telah dinyatakan sembuh pada 3 Oktober” jelas dr. Syahril
Menyusul temuan ini, Kemenkes bergegas melakukan upaya antisipatif dengan melakukan testing dan tracing terhadap 10 kontak erat.
Hasilnya, seluruh kontak erat dinyatakan negatif COVID-19 varian XBB.
Baca Juga: 4 Alasan Kenapa Manusia Harus Konsumsi Madu
Jubir Syahril mengatakan meski varian baru XBB cepat menular, namun fatalitasnya tidak lebih parah dari varian Omicron.
Kendati demikian negara belum bisa dikatakan aman dari pandemi COVID-19.
Sebab berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi. Dalam 7 hari terakhir juga dilaporkan terjadi kenaikan kasus di 24 provinsi.
Baca Juga: BUM Desa Sasaka Domas Wakili Purwakarta Gelar Teknologi Tepat Guna Tingkat Nasional
dr. Syahril meminta masyarakat mengedepankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menghindari kerumunan dan mencuci tangan pakai masker, dan melakukan testing apabila mengalami tanda dan gejala COVID-19.
Selain itu juga menyegerakan vaksinasi COVID-19 untuk meningkatkan proteksi terhadap COVID-19.
“Segera lakukan booster bagi yang belum, untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat COVID-19,” terang Jubir Syahril.
Artikel Terkait
Prestasi Indonesia di ACC 2022 di Korsel, Boyong 2 Perak 1 Perunggu!
51 Super Tiket diberikan untuk Peserta Audisi Umum PB Djarum 2022
Daftar Nominasi Kategori Penulis Skenario Terbaik Genre komedi di Festival Film Wartawan Indonesia 2022
Daftar Nominasi Kategori Penata Kamera Terbaik Genre Komedi di Festival Film Wartawan Indonesia 2022
Apa Kabar BBM Satu Harga di Kalimantan?
CADANGAN GAS BARU di Cepu Jawa Timur!
Covid-19 Omicron Varian XBB Sudah Masuk Indonesia, Kemenkes minta Masyarakat Waspada!
Covid Subvarian XBB Terdeteksi di Indonesia, dr. Syahril Ingatkan Masyarakat Jaga Protokol Kesehatan!
24 Negara terdeteksi Covid SubVarian XBB, Termasuk Indonesia, Masyarakat diminta Waspada!
GEJALA COVID XBB Pada kasus pertama di Lombok dijelaskan dr Syahril!