PURWAKARTA ONLINE - Pengacara ternama Elza Syarief kini tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Siloam, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, setelah dilaporkan mengalami serangan jantung pada Jumat, 13 Desember 2024.
Menurut rekannya, Farhat Abbas, serangan jantung yang dialami oleh Elza diduga berkaitan dengan tekanan hukum dan desakan dari Andi Muhammad Rifaldy dan keluarga korban MeMiles yang terus mendesak pembayaran utang.
MeMiles, sebuah perusahaan yang dikenal dengan program investasi yang menggiurkan namun penuh kontroversi, sempat menawarkan hadiah tak masuk akal kepada nasabah, seperti barang elektronik dengan iming-iming investasi yang menggiurkan.
Dalam waktu hanya delapan bulan beroperasi, MeMiles berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp 750 miliar dari ribuan nasabahnya. Namun, setelah proses hukum yang panjang, polisi menyita lebih dari Rp 100 miliar dari rekening perusahaan.
Baca Juga: Persib Bandung Siapkan Diri Hadapi Barito Putera, Mateo Absen, Dimas Diragukan
Sayangnya, meskipun pengadilan telah memutuskan PT Kam and Kam, yang terlibat dalam kasus ini, tidak bersalah, Andi Muhammad Rifaldy dan keluarga korban terus berusaha menuntut pengembalian dana yang diklaim sebagai “Dana Titipan” untuk melindungi aset mereka.
Mereka berharap dana tersebut bisa digunakan untuk keberlangsungan usaha UMKM mereka yang terhenti akibat kasus MeMiles ini.
Farhat Abbas, yang juga terlibat dalam kasus ini, menilai bahwa tekanan yang diberikan kepada Elza Syarief sudah mencapai titik puncaknya.
Ia menyebutkan bahwa apa yang dilakukan oleh Andi Rifaldy dan keluarga korban MeMiles merupakan bentuk teror yang tak manusiawi.
Baca Juga: MeMiles dan Rp 55 Miliar, Sengketa Hukum yang Seret Nama Elza Syarief
“Ini perbuatan keji yang menyebabkan Elza Syarief jatuh sakit.
Mereka terus-menerus menyerang dan menuntut tanpa henti,” ucap Farhat dengan penuh emosi.
Kasus MeMiles ini menjadi sorotan publik, mengingat banyaknya nasabah yang merasa tertipu dengan janji-janji yang tak pernah terwujud.
Meski proses hukum telah selesai dan perusahaan yang terlibat dinyatakan tidak bersalah, dampak dari kasus ini masih dirasakan oleh banyak pihak, termasuk pengacara Elza Syarief.