Pameran Robot Humanoid dan Robodog Polri Tuai Kritik, Publik Nilai Pemborosan di Tengah Masalah Internal

PURWAKARTA ONLINE – Pameran robot humanoid dan robot anjing (robodog) oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam rangkaian HUT Bhayangkara ke-79 justru menuai gelombang kritik tajam di media sosial.

Alih-alih menuai pujian, pertunjukan teknologi kepolisian itu jadi bahan lelucon dan sindiran publik.

Banyak netizen mempertanyakan urgensi pengadaan robot canggih tersebut, di tengah masih banyaknya persoalan internal di tubuh Polri.

Dalam unggahan akun X (Twitter) Indonesian Pop Base, disebutkan bahwa Polri siap mengerahkan 10 robot humanoid dan 10 robodog, masing-masing seharga USD 16.000 (sekitar Rp 260 juta) dan USD 2.800 (sekitar Rp 45 juta).

Sejumlah foto yang beredar memperlihatkan anggota polisi memamerkan robot berbentuk manusia dan anjing.

Namun komentar warganet justru dipenuhi nada sarkastik.

Baca Juga: Kenapa BSU 2025 Tidak Cair? Ini Penyebab Umum dan Solusinya

“Robot polisi anjing,” tulis seorang pengguna.

“Ada anggota Polda Jateng yang nipu banyak cewek aja gak ditangkap, robot malah dibeli,” sindir akun lain.

“Kalau masih pakai remot ya percuma, Pak,” tulis netizen lainnya.

Kritik: Prioritas Anggaran Dipertanyakan

Banyak warganet menyoroti penggunaan anggaran untuk membeli robot, sementara masalah mendasar seperti kekerasan aparat, impunitas, dan rendahnya kepercayaan publik belum juga diatasi.

Akun @anggamarlo bahkan membuat sindiran visual berupa daftar fungsi robot.

Yang dicentang hanya “meramaikan HUT”, sedangkan “menangkap penjahat” dan “melindungi masyarakat” justru dicoret.

Penjelasan Polri: Bentuk Modernisasi dan Efisiensi

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho menegaskan bahwa kehadiran robot dalam gladi persiapan HUT Bhayangkara ke-79 di Monas pada 27 Juni 2025 adalah simbol kemajuan teknologi Polri.