Misteri Pagar Laut Tangerang, Aguan dan Isu Strategis Nasional yang Menggemparkan, Simak fakta lengkapnya di sini!

PURWAKARTA ONLINE - Publik dikejutkan dengan temuan pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer di perairan Kabupaten Tangerang, Banten, sejak awal Januari 2024.

Pagar yang terdiri dari bambu-bambu ditancapkan ke dasar laut ini memicu kebingungan, polemik, dan perdebatan.

Kini, nama Sugianto Kusuma alias Aguan, pengusaha besar di balik Agung Sedayu Group, turut terseret dalam pusaran kontroversi ini.

Sejumlah pihak, termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten, melakukan inspeksi langsung pada Agustus hingga September 2024.

Baca Juga: Heboh! Mayor Teddy Indra Wijaya Hormat ke Aguan? Ini Klarifikasi Istana

Dalam pengecekan tersebut, ditemukan bahwa pagar laut baru mencapai 7 kilometer, jauh dari klaim awal 30,16 kilometer.

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menjelaskan bahwa pagar ini melibatkan 263 bidang tanah yang sudah bersertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) dan Hak Milik (SHM).

Sebagian besar bidang tanah tersebut dimiliki oleh perusahaan afiliasi Aguan, seperti PT Cahaya Inti Sentosa dan PT Intan Agung Makmur.

Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono, mengungkapkan bahwa pemilik pagar laut akan dikenakan denda administratif senilai Rp18 juta per kilometer. Namun, identitas pasti pemilik pagar laut masih menjadi misteri.

Baca Juga: Fakta di Balik Video Mayor Teddy Hormat ke Aguan yang Viral

"Kami masih dalam tahap penyelidikan dan belum bisa memberikan kesimpulan," tegas Trenggono pada Rabu (22/1/2025).

Aguan, yang dikenal lewat proyek besar Pantai Indah Kapuk (PIK) dan PIK 2, menjadi sorotan publik.

Proyek PIK 2 bahkan masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) di era Presiden Joko Widodo. Namun, keterlibatan Aguan dalam kasus pagar laut ini dibantah oleh sejumlah pihak.

Di tengah polemik ini, sebuah video yang menunjukkan Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya memberi hormat kepada sosok yang diduga Aguan viral di media sosial.