Dugaan data bocor dijual di situs gelap, begini pernyataan Twitter!

- Kamis, 12 Januari 2023 | 14:37 WIB
 Terjadi kebocoran data pengguna Twitter di bulan November 2022 ( techcrunch.com)
Terjadi kebocoran data pengguna Twitter di bulan November 2022 ( techcrunch.com)

 


PURWAKARTA ONLINE - Platform media sosial Twitter menegaskan tidak ada dugaan data bocor dan diperjualbelikan di situs gelap berasal dari eksploitasi kerentanan sistem mereka.

Twitter, diberitakan Reuters, Kamis, mengatakan data dari 5,4 juta akun terambil oleh sebuah bug yang ditemukan tahun lalu.

Pada Agustus 2022, Twitter mengumumkan terdapat kerentanan sistem sehingga menyebabkan sejumlah akun pengguna terungkap dengan memasukkan email dan nomor ponsel.

Baca Juga: Erick Thohir jadi menteri terbaik versi netizen di akhir 2022!

Twitter mengetahui bug itu melalui program "bug bounty" pada bulan sebelumnya.

Perusahaan besar teknologi seperti Twitter memiliki program "bug bounty" untuk publik menemukan kerentanan pada sistem mereka.

Perusahaan biasanya memberikan apresiasi kepada orang-orang yang menemukan bug.

Baca Juga: eVX, Konsep mobil masa depan ala Suzuki di ajang Auto Expo 2023!

Sejumlah media pada Desember 2022 melaprokan peretas mendapatkan akses terhadap lebih dari 400 juta data berupa email dan nomor ponsel yang diduga milik pengguna Twitter.

Jumlah data yang diretas bervariasi, terdapat juga media yang melaporkan lebih dari 200 juta data.

Data-data itu diduga berasal dari celah keamanan yang ditemukan pada Januari 2022.

Baca Juga: Produsen Motor Listrik India, Tork segarkan Kratos R dan segera meluncurkan Premium Kratos X!

Twitter mengatakan 600 juta dala lainnya "tidak bisa dihubungkan dengan insiden yang sebelumnya atau insiden baru".

"Tidak ada bukti bahwa data yang dijual online diambil dari eksploitasi kerentanan sistem Twitter," kata Twitter.

Halaman:

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X