Produksi Kendaraan Listrik (EV) China terancam penarikan subsidi dan krisis semikonduktor!

- Senin, 2 Januari 2023 | 12:00 WIB
Mobil listrik Wuling MINI EV Facelift 2023, berikut harga dan jarak tempuh. (Autofun)
Mobil listrik Wuling MINI EV Facelift 2023, berikut harga dan jarak tempuh. (Autofun)

PURWAKARTA ONLINE - Produsen kendaraan listrik (EV) China diperkirakan akan berada di bawah tekanan seiring dengan penarikan subsidi oleh pemerintah setempat dan kondisi ketidakpastian pasca COVID-19, mengutip laporan Nikkei Asia, Senin.

Selain itu, krisis semikonduktor untuk EV yang terjadi secara global juga menjadi kekhawatiran lain yang disinggung oleh para pelaku industri. 

Hal tersebut diungkapkan mereka saat di pameran otomotif Auto Guangzhou 2022, yang dibuka pada Jumat (30/12) di kota China selatan.

Sebagai informasi, pasar kendaraan listrik China menuju rekor penjualan 6,5 juta unit pada 2022 yang didukung oleh kebijakan dan subsidi pemerintah setempat selama beberapa tahun terakhir. 

Baca Juga: Ketum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati akan umumkan nama capres pada 2023!

Menurut proyeksi Asosiasi Mobil Penumpang China, angka itu menunjukkan kenaikan pendapatan hampir dua kali lipat dari 3,52 juta unit pada 2021.

Total penjualan kendaraan hanya tumbuh 3,3 persen per tahun menjadi 24,3 juta unit dalam sebelas bulan pertama tahun 2022. 

Asosiasi memperkirakan pertumbuhan akan terjadi sebesar 3 persen untuk keseluruhan pasar pada 2023 dan pertumbuhan 31 persen untuk EV.

"Industri ini menghadapi risiko yang tidak sedikit. Misalnya, pasokan chip. Kami belum menangkap gambaran lengkapnya, yaitu menyelesaikan masalah mendasar," kata Feng Xingya yang merupakan seorang manajer umum di GAC Motor.

Baca Juga: Guru Gembul prihatin, Norma Risma umbar skandal keluarga di mana-mana, perselingkuhan Mertua dengan Menantu!

China, sebagai pasar EV terbesar di dunia, terpukul keras oleh gangguan pasokan chip yang dipicu oleh karantina COVID-19 sejak 2020 di samping ketegangan geopolitik dengan AS. 

Hal itu mendorong produsen mobil untuk memperlambat produksi dan menyesuaikan target penjualan.

GAC Motor sendiri pada Jumat (31/12) memproyeksikan pertumbuhan penjualan 10 persen untuk tahun 2023, turun dari perkiraan 12 persen untuk tahun ini.

"Kebijakan seputar EV, seperti pencabutan subsidi, adalah salah satu ketidakpastian lain yang dihadapi industri kami," kata Feng.

Halaman:

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Catatan Dunia Islam tentang Teleportasi!

Minggu, 19 Maret 2023 | 17:33 WIB
X